23 Anak Ikuti Sunatan Masal Alumni 80 SMPN 2 Kota Bogor: 'Bu, Abis Sunat Belikan Bakso Ya'
Ini guntingnya bukan buat motong, tumpul gini mana bisa," jawab dokter.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Bima Chakti Firmansyah
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Berbagai macam reaksi anak-anak pecah saat mengikuti khitanan masal, yang diselenggarakan oleh Alumni 80 SMPN 2 Kota Bogor, di SMPN 2 Kota Bogor, Jalan Gedong Sawah, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor Kamis (24/11/2015).
Ada yang berteriak kesakitan, minta bakso, hingga main games saat proses khitan berlangsung.
"Dok boleh sambil main games bola nggak sambil disunat? Biar nggak kerasa sakitnya," tanya seorang anak.
"Oh iya boleh dong, nanti mainnya berdua sama dokter ya," jawab dokter tersebut.
Sebelum proses khitan berlangsung, anak tersebut tampak asyik memainkan games bola di tabletnya.

TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
Namun, saat dokter menyuntikkan obat bius, anak tersebut mulai kehilangan konsentrasi dan kesakitan.
"Aduh sakit Bapak, nggak mau pake gunting dipotongnya," ujarnya sambil berteriak dan menangis.
Selama proses khitan, kakak-kakaknya menemani sang anak dan terus membujuk untuk bermain games hingga selesai.
Berbeda, anak lainnya yang lebih besar, Andika, tampak lebih tenang.
"Katanya dilaser, kok pake gunting Pak?," tanyanya.
"Ini guntingnya bukan buat motong, tumpul gini mana bisa," jawab dokter.
Saat disuntikkan obat bius, Andika sempat berteriak kesakitan.

TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
"Jangan nangis dong, malu udah gede. Ntar abis sunat mau dibeliin apa," tanya ibunya.
"Belii bakso aja bu, nanti kalau udah beres," ujarnya, yang kemudian disambut tawa beberapa orang yang mendengarnya.
Acara khitanan masal tersebut, diikuti oleh 23 anak-anak kaum dhuafa.
Ketua Alumni 80 SMPN 2 Kota Bogor, Bambang Kusnaryono mengatakan, acara tersebut merupakan peringatan ke-35 Alumni 80 lulus dari sekolahnya.
"Biasanya kita adakan reuni akbar, tapi khusus tahun ini kita ingin merayakan dengan berbagi kepada warga sekitar yang kurang mampu," ujarnya. (*)
