Anggota Dewan Dukung Siswa Nakal Dicukur Rambutnya
"Selain mendidik tentunya, juga untuk mendekatkan ikatan guru dengan si murid,"
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Anggota Dewan Kota Bogor mendukung cara guru mendidik siswa nakal dengan mencukur rambutnya.
Hal ini dikatakan Adityawarman Adil, anggota Komisi D DPRD Kota Bogor, menanggapi adanya protes dari orang tua siswa yang keberatan guru mencukur rambut siswa yang nakal.
"Jika ada yang tidak terima mungkin karena ada keterpaksaan baik dari sisi guru maupun murid," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (4/1/2015).
Anggota dewan dari Fraksi PKS ini, tidak memungkiri sering terjadinya protes soal 'tradisi' ini.
Namun begitu, banyak makna yang dapat diambil dari tindakan guru tersebut.
"Selain mendidik tentunya, juga untuk mendekatkan ikatan guru dengan si murid," katanya.
Meski demikian, untuk menghindari aksi protes dari orang tua siswa,
Adil menghimbau agar pihak sekolah melakukan cukur rambut siswanya atas kesepakatan bersama.
"Jadi tidak ada keterpaksaan, apa lagi kalau setelah cukur guru ini ngasih 'kenang-kenangan' untuk murid ke tukang cukur buat merapihkan rambut yang sudah dicukur," katanya.
Seperti diketahui, tradisi guru mencukur rambut siswa di sekolah, mendapat sorotan setelah orang tua murid di beberapa wilayah melayangkan protes terhadap guru.
Tindakan mencukur rambut siswa yang tidak sesuai dengan aturan sekolah, menjadi satu polemik di lingkungan sekolah.
Tak jarang, penampilan rambut pelajar menjadi acak-acakan setelah mendapat hukuman dari gurunya.(*)