Taman Corat Coret di Bogor
Komunitas Mata Kiri, Siap 'Sindir' Pemerintahan Bima Arya Lewat Gambar Mural
Paling sering gambar tentang sindiran politik, atau untuk menyemangati orang
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Bima Chakti Firmansyah
Aksi vandalisme atau coret-coret disembarang tempat, bukan hanya membuat lingkungan kotor dan merusak pemandang, tapi juga merusak karya seni.
Vandalisme yang kerap dilakukan oleh oknum masyarakat ini, sangat berbeda jauh dengan karya 'coret-coret' penyuka grafiti.
"Kami gambar dengan konsep, pasti ada pesan yang kami sampaikan lewat gambar itu," kata Ketua Komunitas Mata Kiri, Raksa Nasution, kepasa TribunnewsBogor.com.
Gambar yang menarik dengan paduan warna ciamik, membuat karya yang dihasilkan sedap dipandang.
Goresan cat yang dibubuhkan pun tidak disembarang tempat.
"Kami selalu izin sama yang punya tembok, tidak asal nemu tembok kosong lalu kami gambar," kata Raksa.
Penyaluran inspirasi lewat karya berbentuk gambar yang dikonsep rapi dan mematuhi segala prosedural yang berlaku, tak jarang dirusak oleh oknum.
"Kami sudah gambar, tiba-tiba dicoret sama orang, kadang dicoretnya sama nama sekolah gitu," ujarnya.
Maka itu, dengan adanya taman ini, bukan hanya komunitas saja yang dapat menggunakan, tapi juga semua kalangan.
"Memang belum tentu dapat mengurangi aksi vandal, cuma setidaknya sekarang sudah ada wadah buat kami dan yang lain yang hobi gambar," kata Raka.