Rumah Terduga Teroris di Bandung Digeledah, Densus Temukan Paku, Serbuk dan Mug

Sejumlah benda dibawa Densus 88 dan Gegana Sat Brimob Polda Jawa Barat dari rumah terduga teroris di RT 10/8 Jalan Mengger Girang, Kelurahan Pasirluyu, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/1/2016) sore.

Beberapa benda yang disita identik dengan pecahan bom mug paku yang meledak di seberang rumah Wali Kota Bandung usai malam pergantian tahun baru.

Antara lain mug alumunium, paku, dan serbuk putih.

"Saya bersama Ketua RT 10, diminta menyaksikan penggeledahan. Saya melihat paku disimpan di dalam toples kecil dengan diameter 10 sentimeter dan tinggi 20 sentimeter," ujar Ketua RW 8, Abu Zahir (65), kepada wartawan di kediamannya, Minggu (10/1/2016) malam.

Menurut Abu, paku tersebut jenis stainless steel ukuran lima atau kerap disebut paku reng.

Hanya separuh volume toples terisi paku-paku tersebut.

"Selain itu juga ada mug dari alumunium, kompor kecil, kertas, ponsel, serbuk sudah mengental, cairan, dan lainnya," ujar Abu seraya menyebut tidak ada koordinasi dari polisi ketika melakukan penggeledahan.

Hal senada juga dikatakan Ketua RT 10, Sambas (46) di kediaman Abu.

Ia menyebut, barang bukti itu sudah terhampar rapi di atas lantai kamar MAS.

Ia dan Abu hanya diminta menyaksikan jika petugas mengamankan barang bukti tersebut.

"Waktu penggeledahan ada satu petugas yang memegang ponsel sambil berkomunikasi. Ada yang mengarahkan tempat tersimpannya barang bukti tersebut. Tapi tidak tahu siapa yang diajak berkomunikasi itu," kata Sambas.

Tak hanya benda-benda yang identik dengan bom mug paku, Sambas juga melihat senjata angin dan loyang plastik terdapat bekas bercak hitam.

Ia juga melihat serbuk di dalam toples plastik

"Ada yang pegang hape, posisi alat itu arahan orang di handphone. Saya ga tahu persis yang tahu gini terakhir paku. Senjata angin yang kokang satu, hape banyak. Baterai HP. Jam dinding juga dibawa. Serbuk disimpan toples plastik. Sepuluh item (barang bukti. red) lebih ada sepertinya," ujar Sambas seraya menyebut hampir semua sudut tersembunyi digeledah petugas. (Teuku Muh Guci S)