#KamiNaksir Polisi Ganteng Dalam Penyergapan Bom Sarinah Jadi Perbincangan

Sebuah foto lelaki berkacamata sedang memegang pistol.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Suut Amdani
Istimewa
Polisi ganteng jadi perbincangan. 

Video berdurasi 32 detik tersebut diunggah oleh akun Faisalindigo CHANNEL dan sudah di tonton 9.131 kali.

tersebut menayangkan korban selamat dari ledakan bom yang diketagui bernama Anggun Kartika Sari (24).

Tampak Anggun yang mengenakan sweater flanel kota-kota di tuntun oleh seorang pengemudi motor yang mengenakan jaket Go-Jek.

Dengan masih menggunakan helm, Anggun duduk di bahu jalan.

Terlihat kaki sebelah kanan anggun berlumuran darah dan celananya sobek dari kaki hingga pangkal paha.

BACA JUGA : Polisi Temukan Lima Bom Rakitan di Lokasi Kejadian

Sebelumnya diberitakan, korban selamat dari ledakan bom di Sarinah, Jakarta, Anggun Kartika Sari (24), disebut hendak melamar kerja di Jakarta.

Diketahui Anggun pergi dengan sepupunya, Riko (24), ke kawasan pusat Jakarta.

Hal ini dikonfirmasi Muhammad Sani (30), utusan keluarga Anggun yang mencari informasi terkait nasib kedua korban di RS Polri.

Sani juga adalah adik Ketua RT 07 RW 05, di Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur, wilayah tempat tinggal Anggun.

Anggun menumpang tinggal di wilayah itu, di rumah pamannya, Joko, sekaligus ayah Riko.

Sani mengatakan, kabar ini diberitahukan oleh pihak Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).

BACA JUGA : Baku Tembak Polisi Dengan Teroris Jadi Tontonan Warga

"Dari RSPAD menelepon orangtuanya di Kendal, lalu memberitahukan pamannya di sini. Saya di sini diutus untuk mengecek, tapi belum dapat kepastian," kata Sani kepada wartawan di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2016).

Sani menunjukkan fotokopi KTP Anggun, yang memiliki nama lengkap Anggun Kartika Sari, dengan alamat tempat lahir Kendal, 9 Februari 1991.

Korban berjenis kelamin perempuan ini tercatat beralamat Cepiring RT 02 RW 02, Kelurahan Cepiring, Kecamatan Cepiring, Jawa Tengah. Dilihat dari KTP-nya, korban berstatus pelajar/mahasiswa.

Menurut Sani, pengurus warga setempat juga tahu hal ini setelah polisi mengontak mereka.

Namun, polisi mengabarkan korban sebagai korban kecelakaan yang mengalami patah kaki.

"Dibilang ada warga saya yang tabrakan, kakinya patah, makanya saya cek kebenarannya di sini," ujar Sani.

BACA JUGA : Foto Pria Bersenjata Ini Beredar di Media Sosial

Sani mengatakan, belum ada konfirmasi resmi terkait nasib Anggun dan Riko.

"Berdua ini ditelepon juga enggak bisa, enggak aktif, dan sampai sekarang belum ada kabar. Jadi mereka berdua pergi tadi pagi buat lamaran kerja," ujar Sani.

Pihak RS Polri pun belum bisa dikonfirmasi olehnya. Namun, identitas Anggun ini sesuai dengan data korban kelima yang diterima wartawan dan dilarikan ke RSPAD.

Anggun disebut terkena ledakan di kaki kanan dan dirawat di RSPAD.

Disiapkan Untuk Malam Tahun Baru

Wakapolri Komjen Budi Gunawan mengatakan, sebelum serangan bom di Sarinah, Kamis (14/1/2016), Polri sudah mendeteksi ada komunikasi antara kelompok radikal di Suriah dan kelompok terduga teroris Abu Jundhi asal Solo untuk menggelar 'Konser' di Indonesia.

"Kelompok ini sudah membuat persiapan dengan anak-anak selnya untuk melakukan 'konser' bom yang seharusnya akan dimainkan malam Tahun Baru," kata Budi di Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Namun, karena bisa diantisipasi, beberapa terduga teroris ditangkap di beberapa tempat sebelum bom Sarinah terjadi.

Sementara itu, dalam aksinya, sejumlah teroris beraksi dengan menembak dan melemparkan tar ransel berisi bom.

Salah seorang saksi mata melihat pelaku peledakan melemparkan tas ransel ke arah mobil Toyota Fortuner milik polisi di pos polisi dekat Starbuck Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).

Ransel itu kemudian meledak dan merusak pos polisi tersebut.

Saiful Anwar, pengemudi Go-Jek yang tengah berhenti di dekat lokasi kejadian, mengatakan, saat itu ada tiga orang dengan menggunakan dua sepeda motor yang berhenti di pos polisi tersebut.

Salah satu di antaranya melemparkan sebuah tas ransel ke arah mobil Fortuner yang diparkir di pinggir jalan dekat Sarinah.

Ransel itu kemudian meledak.

Tak lama kemudian, terdengar suara tembakan dari tiga orang lain.

Seorang warga sipil tertembak di bagian belakang di sekitar Starbuck.

Kelompok ISIS Akui Bertanggung Jawab

Akhirnya, Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah menyatakan bertanggung jawab atas serangan teror di kompleks Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Pernyataan itu disampaikan media propaganda ISIS, Aamaq, melalui saluran Telegram-nya, seperti dikutip Reuters, Kamis.

"Pejuang ISIS menjalankan serangan bersenjata pagi ini menyasar warga asing dan pasukan keamanan yang melindungi mereka di ibu kota Indonesia," tulis Aamaq.

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Tito Karnavian juga menyatakan bahwa serangan yang menewaskan tujuh orang—lima di antaranya pelaku—dilakukan oleh ISIS di Indonesia.

Serangan tersebut, kata Tito, sebagai pembuktian sel ISIS pimpinan Bahrun Na'im untuk menunjukkan pengaruhnya sehingga bisa memimpin ISIS di Asia Tenggara dan Asia Tengah.

Adapun di Indonesia, Bahrun hendak mendirikan sel ISIS bernama Khatibah Nusantara.

Meme Bom Sarinah Viral di Medsos, Dari Aksi Polisi Hingga Hastag #KamiTidakTakut #CumaDegDegan

Usai serangan bom di pos polisi Sarinah Tamrin, Jakarta, berbagai meme dan hastag bermunculan dan viral di media sosial.

Netizen mengunggah beragam foto terkait ledakan bom yang terjadi dengan hastag #KamiTidakTakut, #CumaDegDegan, #Sarinah dan #TetapTenang.

Foto-foto meme yang viral di media sosial berasal dari berbagai sumber.

Di antaranya foto yang menceritakan keberanian warga Indonesia ketika ada teror bom dan penembakan.

Dalam foto tersebut nampak gambar Polisi sedang bersembunyi di depan mobil dengan memegang sejata dan kemudian terdapat tulisan di bawahnya.

"Hanya di Indonesia! Polisi aja ngumpet di blkg mobil.. ini sipil malah nonton di sampingnya.. dikirain lg syuting film," tulis dalam meme tersebut.

Ada juga foto meme yang menggambarkan keberanian Kepolisian Indonesia.

Dimana petugas kepolisian Indonesia dibanding-bandingkan dengan polisi di luar negeri.

Terdapat tulisan "BANDINGKAN MANA YANG LEBIH BERANI DAN "SAKTI" (diakhiri ekspresi tertawa),".

Jika kostum yang digunakan petugas yang di beri nama "LAPD" mengenakan seragam lengkap dengan helm dan perlengkapan lainnya.

Namun kostum yang dipakai petugas dengan nama "POLRI" terlihat sebagian besar tidak mengenakan helm.

Kemudian foto meme hastag #KamiTidakTakut dengan larat belakang hitam kemudian di bawah foto terdapat tulisan hastag #CumaDegDegan.

Dan yang terakhir adalah foto meme berisikan tulisan, "DASAR TERORIS BUDEG, DI PERINTAH KE SURIAH, MALAH SE SARINAH,"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved