Kecelakaan di Puncak
Sempat Ganti Bus, Sejak Awal Berangkat Kondisinya Sudah Tidak Nyaman
Mobil itu goyangnya parah, kami juga sudah mulai berasa tidak enak sejak awal
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Bima Chakti Firmansyah
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Penumpang bis Mulya Sari Pratama bernopol F 7575 WM yang terbalik di Tanjakan Selarong, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Minggu (14/2/2016), merupakan rombongan pengajian dari Kampung Ciherang, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
Seorang penumpang bus yang selamat, Muhamad Sarif (19), mengatakan dirinya beserta rombongan sempat ganti bus karena mogok.
Kondisi bus sudah terasa tidak nyaman sejak awal berangkat.

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
"Jadwal itu berangkat pukul 07.00 WIB, cuma pas baru jalan sekitar 100 meteran busnya mogok, jadi nunggu dua jam buat ganti bus," kata kepada TribunnewsBogor.com, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.
Menurutnya, di dalam bus itu ada sekitar 63 penumpang yang bertujuan untuk ziarah ke makam di Empang, Bogor Selatan, Kota Bogor.
"Anak-anak banyak, semuanya lelaki, ada tiga rombongan, dua rombongan sudah berangkat duluan," katanya.
Sementara itu, penumpang lain yang menderita luka lebam di pipi kiri dan sobek di bagian kepala, Muhamad Hilam (24), menuturkan bahwa, rombongannya sudah merasa ada yang tidak beres pada kondisi bis tersebut sejak awal berangkat.
"Mobil itu goyangnya parah, kami juga sudah mulai berasa tidak enak sejak awal," ujarnya.
Namun, sopir yang diketahui saat ini sudah meninggal dunia itu, tidak memberitahu kondisi bus yang sebenarnya.
Sehingga para penumpang pun kembali tenang dan tidak menghiruakan ketidaknyamanannya saat itu.
"Sopir juga biasa saja, bawa juga santai, hanya kami saja punya firasat ini mobil bakal mogok," katanya.