Cegah DBD, Dinkes Kota Bogor: Cara Terbaik Adalah Melalui PSN, Bukan dengan Fogging

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kepala Seksi Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dr. Siti Robiah mengatakan, cara terbaik mencegah DBD adalah melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Banyak warga yang menggunakan langkah pencegahan DBD dengan cara fogging (pengasapan), padahal fogging bukanlah cara tepat untuk membasmi nyamuk tersebut," kata Siti Robiah, kepada TribunnewsBogor.com, Senin (15/2/2016).

Untuk itu, dia menyarankan, agar masyarakat bisa mencegah DBD melakui PSN tersebut.

PSN dilakukan dengan 4M yakni menguras, menutup, mengubur dan mengawasi, sehingga perkembangan nyamuk Aedes Aegypty bisa dikendalikan dari mulai jentik.

"Kalau fogging kan hanya mematikan nyamuk dewasanya saja, jentik yang berada di genangan air bersih tidak akan mati," jelasnya.

Dia juga menuturkan, nyamuk dewasa memiliki masa umur hidup hanya 2-3 bulan saja, namun setiap dua hari bertelur.

dr. Siti Robiah

Sebelum bertelur, nyamuk betina harus mengisap darah manusia.

Hal inilah yang bisa membuat seseorang terkena DBD, ketika nyamuk membawa virus dengue, kemudian menularkannya kepada manusia lewat gigitan.

"Jadi jika ada yang terkena DBD di suatu wilayah, belum tentu nyamuknya dari rumah. Bisa jadi dari luar rumah seperti sekolah, atau tempat main," urainya.

Dia juga mengatakan, Dinas Kesehatan fokus melakukan fogging di wilayah yang ditemukan DBD, itu pun jika ditemukan jentik di enam rumah.

"Fogging sebenarnya tidak terlalu efektif dilakukan, jika di setiap rumah tidak melakukan PSN," kata dia.

Untuk itu, dia menyarankan agar setiap rumah memiliki Juru Pemantau Jentik (Jumantik).