Imlek 2016
Thang Sin Melakukan Ritual Sayat Lidah, Darahnya Dipakai Melukis di Tubuh
Para mediator ini melakukan ritual sayat lidah lalu darah yang keluar digunakan untuk membuat tulisan Fu.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Vovo Susatio
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Warga Tionghoa mendatangi ritual kedua Thang Sin dalam rangkaian perayaan Cap Go Meh di Vihara Dhanagun, Jalan Suryakancana, Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Minggu (21/2/2016), pukul 19.00 WIB.
Kali ini banyak orang yang ingin tubuhnya dilukis menggunakan darah.

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Thang Sin merupakan mediator yang dipercaya dapat menghubungkan komunikasi dengan para dewa.
"Thang itu perjaka, Sin itu sakti," kata pengurus Vihara Dhanagun, A Yung.
Para mediator ini melakukan ritual sayat lidah lalu darah yang keluar digunakan untuk membuat tulisan Fu.
"Fu itu kaligrafi Mandarin, punya makna dan arti pada setiap kata," ujar A Yung.

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Selain menuliskan Fu pada selembar kertas kuning, para mediator juga bersedia menuliskan kaligrafi ini pada tubuh orang yang menginginkannya.
Pada ritual malam ini, Thang Sin yang masih dalam kondisi tidak sadarkan diri membalikkan badan selesai menulis Fu pada kertas kuning.

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
"Mana tadi yang mau sini, maju ke depan," teriak seseorang yang mendampingi seorang Thang Sin.
Orang-orang pun berdesakan maju ke jajaran Thang Sin.
Darah hasil sayatan lidah yang ditampung dalam sebuah mangkuk kecil pun menjadi semacam cat untuk melukis di dada dan pundak.
"Buat nolak bala dan mencari berkah saja. Sama buat nyembuhin penyakit," kata Deni (28), seorang warga Tionghoa usai dilukis dadanya.