Imlek 2016
Thang Sin Dipilih Lewat Mimpi dan Naluri, Tak Boleh Menyantap Penganan Dari Makhluk Bernyawa
Seorang Thang Sin bisa menjalani pengabdiannya setelah terpilih lewat mimpi dan kejadian unik
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Vovo Susatio
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Thang Sin menjadi tokoh sentral yang menarik perhatian warga yang menyaksikan ritual sayat lidah di Vihara Dhanagun, Jalan Suryakancana, Bogor Tengah, Kota Bogor, dalam rangkaian perayaan Cap Go Meh, Minggu (21/2/2016).
Warga Tionghoa memiliki kepercayaan Thang Sin adalah orang-orang yang dipilih langsung oleh para dewa.

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Para Thang Sin berkumpul Vihara Dhanagun, Jalan Suryakancana, Bogor Tengah, Kota Bogor, dalam rangkaian perayaan Cap Go Meh, Minggu (21/2/2016).
Sebagai tokoh spiritual yang dipercaya bisa menjadi mediator komunikasi dengan para dewa, Thang Sin bukanlah orang sembarangan.
Seorang Thang Sin bisa menjalani pengabdiannya setelah terpilih lewat mimpi dan kejadian unik.
Dalam kehidupan sehari-hari, para Thang Sin juga menjalani larangan menyantap makanan yang bahan bakunya dari makhluk bernyawa.
"Kitanya sendiri yang mau itu tidak bisa. Harus memang ditunjuk langsung," kata Deden, seorang Thang Sin, yang ditemui TribunnewsBogor.com di Vihara Dhanagun, Minggu (21/2/2016).
Menurut pria berusia 32 tahun ini, banyak Thang Sing merupakan keturunan dari sanak keluarga.
"Ada juga yang memiliki bakat alami, tapi tetap harus dilatih terus potensinya, tidak bisa begitu saja," ujar Deden.
Deden menunjukkan ciri khas para Thang Sin antara lain pada kondisi tulang rusuk yang susunannya memberi kesan tak rapat.
"Tulangnya jarang," kata Deden.
Thang Sin yang memiliki paguyuban ini secara rutin mengisi proses ritual di berbagai vihara.
Setiap Thang Sin merupakan perwakilan dari vihara-vihara dari pelbagai kota.
"Ada yang dari Jakarta, Cileungsi, Jonggol, Bekasi, Tangerang, Bogor. Kalau ada yang butuh yah kami datang," kata Deden.
Selain latihan keras, mediator yang kerap menyayat lidah saat ritual juga mempunyai pantangan.
"Globalnya yah tidak boleh maksiat, apapun yang bertentangan dengan agama," tegas Deden.
Mengenai pola hidup vegetarian yang ditempuh para Thang Sin, Deden menjelaskan makanan yang mereka santap mempunyai ketentuan sendiri.
Daging, ikan, ayam dan berbagai bahan makanan yang berasal dari makhluk bernyawa tidak boleh dimakan.
"Jadi ya makan tahu, tempe, sayur. Kalau telur, apa lagi ikan, tidak boleh," kata Deden.