Polwan Berpenampilan Nyentrik Ini Jago Beladiri, Tangkap Bandar Narkoba Sampai Masuk Got

ibu dua anak ini tidak mudah dikenali, apalagi oleh para pelaku penyalah gunaan narkoba

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Soewidia Henaldi
Facebook
AKP Yuni Purwanti Kusuma Dewi, Kasat Narkoba Polres Bogor 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Hafal bau keringat anak buah, sering berantem dengan pengedar narkoba, Kasat Narkoba Polres Bogor, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yuni Purwanti Kusuma Dewi, sering kecohkan pelaku dengan penampilannya yang nyentrik.

Wanita kelahiran Porong, Sidoarjo, 23 Juni 1971 ini kerap kali mengecohkan para incaran pelakunya.

Penampilan yang nyentrik, membuat ibu dua anak ini tidak mudah dikenali, apalagi oleh para pelaku narkoba.

"Aku kan memang pakaiannya seperti ini, pakai kaos, celana levis bolong, sepatu converse," kata wanita berwajah cantik ini.

Anak ketiga dari AKBP Sumardi (alm), pensiunan Secapa Polri ini, telah menorehkan prestasi yang cukup baik selama menjabat sebagai Kasat Narkoba.

Sepanjang 2015 saja, AKP Yuni telah mengungkap 137 kasus, dengan barang bukti 5 ton ganja, 2 kilogram sabu, 25 butir ekstasi, dan 2 gram heroin.

Menurutnya, dengan 30 anggota yang dimilikinya saat ini, sama sekali tidak menghalanginya untuk tetap memberantas peredaran narkoba di Kabupaten Bogor.

"Dibuat enjoy saja, walau tidak pulang, niat kami memberi yang terbaik untuk Polres Bogor, niat tanggung jawab dan keikhlasan bekerja," kata Polwan angkatan 1989 itu.

Ibu dari I Gede Aru Pradana dan I Made Niar Mayang yang sudah duduk di bangku kuliah tersebut, malah dianggap aneh oleh kedua anaknya jika hanya diam di rumah.

Pernah bertugas di panit 2 Subdit 2 Polda Jawa Barat ini, rela tidak pulang, bahkan menunda jam makannya hanya untuk menangkap buruannya.


Instagram

"Dua-duanya kan sudah kuliah jadi sudah mengerti, aku sampai dibilang bu toyib sama anak-anakku, malah kalau belum ketangkap kadang kami itu tidak makan," ujarnya.

Tidak jarang untuk mengungkap satu kasus, AKP Yuni dan anggota, selalu tidur di mobil.

Penerima penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) setelah menggagalkan pengiriman tiga ton ganja ini, selalu menjaga hubungan komunikasi dengan para anggotanya.

Itu demi menjaga kesolidan sesama anggota, agar kinerja tidak merosot.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved