Taman Corat Coret Jadi Hitam, Wali Kota Belum Dengar Kabar Itu
Taman senilai Rp 430 juta ini sempat jadi tempat vaforit selfie masyarakat
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Suut Amdani
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Wali Kota Bogor, Bima Arya, akan panggil komunitas yang berkonflik di Taman Corat-coret, Jalan Pandu Raya, Bogor Utara, Kota Bogor.
Belum jelasnya kabar mengenai keberadaan tulisan yang menyatakan diri untuk tidak lagi berkarya di Taman tersebut, belum didengar oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya.
"Saya belum dengar, nanti kami diskusikan," kata Bima Arya usai menjalankan shalat Jumat di Masjid At-Taqwa, Balaikota Bogor, Jumat (11/3/2016).
Jika memang dinding yang diperuntukan bagi komunitas grafiti dan mural ini untuk berkarya, saat ini malah kosong, Bima mengatakan bahwa itu merupakan proses penggantian gambar.
"Ini kan memang dua bulan sekali akan diganti, ini dalam proses pergantian, tapi memang konspenya seperti itu," kata Bima.
Menurutnya, Pemerintah Kota Bogor lewat Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor, melakukan kordinasi dengan para komunitas untuk mengelola taman tersebut.

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
"DKP kordinasi dengan komunitas, tidak ada anggaran dana memang, DKP yang kordinasi," ujarnya.
Sebelumnya, Taman Corat Coret di Simpang Pandu Raya, Bogor Utara, Kota Bogor, kini tak lagi terawat.
Pengelolaan taman yang tak lain ialah komunitas grafiti, menyatakan diri untuk tidak lagi menghias taman senilai Rp 430 juta ini.
Kini, hampir seluruh dinding yang ada di taman tersebut, hanya polos dengan cat berwarna hitam.
Di satu dinding, terdapat sebuah tulisan yang merupakan sebuah pernyataan.
"Maaf jika karya kami tak beretika, tak bermoral, tak sopa, tak indah, dan tak bagus -menurut anda- *kami janji tidak berseni (lagi), disini!!! Salam kami (make art not war !)," tulis di dinding tersebut.
Belum jelas alasan atas adanya aksi ini.

TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Kondisi taman beberapa waktu setelah diresmikan.
Namun, menurut informasi yang dihimpun TribunnewsBogor.com, aksi ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi.