Ujian Nasional 2016

Tempuh Ujian Paket C, Kakek 61 Tahun Ini Prihatin Dengar Berita Ada Wakil Rakyat Punya Ijazah Palsu

"Soalnya saya dulu tidak bisa lanjut sekolah karena orang tua saya jatuh miskin."

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Suut Amdani
TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
Ardi Yusuf (61) peserta ujian paket C tertua di Kota Bogor sedang mengerjakan soal, Senin (4/4/2016). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti

TRIBUNNEWSBOGOR.COM TANAH SAREAL - Tepat pukul 15.30 WIB, peserta Ujian Nasional (UN) Paket C tertua di Kota Bogor, Ardi Yusuf (61) keluar dari ruangan ujian, di SMPN 12 Kota Bogor, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor.

Sambil mengusap keringat, kakek yang telah memiliki tiga cucu ini langsung mengecek telepon genggamnya.

"Ngabarin anak saya dulu," ujarnya sambil berjalan.

Kepada TribunnewsBogor.com, Ardi mengikuti UN Paket C karena ingin memotivasi anak muda untuk terus semangat belajar.

"Saya ingin beri contoh, bahwa menuntut ilmu itu tidak ada batas usianya. Saya yang sudah bau tanah seperti ini saja masih mau belajar lagi," ujarnya usai mengerjakan soal UN yang pertama.

Ijazah yang didapatnya nanti, kata dia, akan ia jadikan kenang-kenangan saja, untuk menyemangati anak dan cucunya.

"Saya nggak kerja, nggak pengaruh juga ijazah itu buat saya, saya cuma usaha sembako kecil-kecilan di rumah," jelasnya.

Tapi, dengan ijazah tersebut, Ardi ingin membuktikan kepada anak muda bahwa fasilitas pendidikan yang ada harus dinikmati.

"Apalagi anak muda yang orang tuanya punya biaya, soalnya saya dulu tidak bisa lanjut sekolah karena orang tua saya jatuh miskin," ujarnya sambil berkaca-kaca.

Berkat keinginan yang kuat dan dukungan dari anak-anaknya, Ardi akhirnya memilih untuk ikut sekolah kesetaraan di PKBM Padjajaran, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

"Belajarnya seminggu tiga kali, bolak balik saya dari rumah di Cigombong ke Jalan Raya Pajajaran," ujarnya.

Meski jauh, namun Ardi tidak patah semangat, hingga akhirnya sampai di tahap akhir untuk mendapatkan ijazah.

Berbekal hobi membaca, Ardi optimis bisa menyelesaikan UN dengan baik, dan mendapat hasil yang memuaskan.

"Saya prihatin dengan wakil rakyat seperti yang diberitakan di TV, ijazahnya pada palsu. Daripada pakai ijazah palsu, lebih baik ikut Paket C seperti saya ini, lebih terhormat," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved