Kota Bogor Satu Arah
Sejak Uji Coba SSA, Sopir Angkot Berebut Penumpang
Banyak angkot melintas di satu arah
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Sejak diberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) di lingkar Kebun Raya Bogor, penghasilan supir angkutan umum menurun.
Perubahan rute lintasan dari 13 angkutan umum yang lewat di jalur SSA kini saling tumpang tindih.
Ke-13 trayek ini melintas di jalur yang sama, imbasnya saling rebutan penumpang.
"Semua lewat jalan yang sama, penumpang juga jadi pada tidak kebagian," kata sopir angkutan 23 jurusan Ramayan Warung Jambu, Yahya (53), kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (6/4/2016).
Yahya mengatakan, sesama supir angkot pun saling berebut penumpang.
"Ini sudah tidak boleh ngetem, terus penumpang juga rebutan, penghasilan kita jadi berkurang," katanya.
Menurutnya, untuk Jalan Ir H Juanda saja yang biasanya hanya dilintasi oleh trayek 02, kini dilintasi oleh berbagai trayek, termasuk angkutan umum bus Miniarta.
"Perjanjiannya kan kalau bis itu lewat sini pintunya ditutup, tapi malah sering naikin penumpang dari terminal yang mau ke BTM," katanya.
Senada, supir angkutan trayek 06 jurusan Ciheuleut- Ramayana, Wahyu (28), mengatakan penghasilannya menurun sangat drastis semenjak diberlakukannya SSA.
"Merosot parah, biasanya dapat Rp 100 sampai Rp 150 ribu, sekarang paling juga Rp 20 ribu, setoran saya masih tetap Rp 150 ribu, nombok terus jadinya," kata Wahyu.
Penumpang 06 menurutnya dibawa angkutan trayek 03 dan 09 yang melintas di jalur yang sama.
"Mending dihapuskan saja perubahan jalur ini, malah merugikan sekali," ujarnya.(*)