Kota Bogor Satu Arah
Jalur Alternatif SSA Dipenuhi Parkiran dan PKL, Warga Kesulitan Melintas
Mereka berjualan di sisi kiri jembatan hingga menjorok ke jalan.
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Suut Amdani
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Penerapan uji coba sistem satu arah (SSA) membuat warga lebih memilih melewati jalur alternatif ketimbang harus memutar lebih jauh.
Namun, jalur alternatif yang diharapkan bisa mempersingkat waktu perjalanan, malah sebaliknya.
Seperti yang terlihat di Jalan MA Salmun dan Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor Jawa Barat.
Jalan tersebut biasa digunakan warga untuk menuju Stasiun Bogor, Merdeka, Pusat Grosir Bogor (PGB) beberapa tempat disekitarnya.

Tribunnewsbogor.com/Yudhi Maulana Aditama
Pantauan TribunnewsBogor.com, Sabtu (9/4/2016), di sepanjang jembatan di jalan MA Salmun, para PKL mendirikan lapaknya di pinggiran totoar.
Mereka berjualan di sisi kiri jembatan hingga menjorok ke jalan.
Lalu, beberapa sepeda motor terparkir berjejer di dekat lapak PKL.
Di sebelah kana jalan, beberapa pedagang bahkan menggunakan trotoar untuk berjualan.
Kendaraan dari arah Kantor Perusahaan Gas Negara (PGN) menuju Jalan Mayor Oking tersendat.
Hal ini dikarenakan kondisi jalan menyempit akibat lapak PKL serta padatnya kendaraan saat itu.

Tribunnewsbogor.com/Yudhi Maulana Aditama
Di Jalan Dewi Sartika juga tak jauh berbeda, tepatnya yang mengarah ke perlintasan commuterline (CRL).
Di sisi kanan dan kiri jalan dipenuhi oleh lapak PKL dan parkiran motor.
Jalan tersebut memang hanya bisa dilintasi sepeda motor, karena diperlintasan diberi pembatas jalan sehingga kendaraan roda empat tidak bisa melintas.
Namun, karena sempitnya jalan, arus lalu lintas tetap padat terutama saat CRL telah melintas.
Seorang pengendara motor, Anggi Tiandani mengatakan arus lalu lintas di Jalan Dewi Sartika dan MA Salmun selalu padat di pagi hari.
"Saya kalau mau ke stasiun lewat sini, soalnya rumah saya dari arah Tanah Sareal, kalau lewat SSA mutar lagi. Tapi lewat jalur alternatif ya begini, pagi suka macet," katanya kepada TribunnewsBogor.com.
Lanjutnya, biasanya kendaraan padat di jalan ke arah perlintasan.
"Kalau lewat Taman Topi tetap aja percuma, soalnya di depan kantor Polwil kan gak boleh muter," tuturnya.