Ujian Nasional 2016
Dosen IPB Sudah Bertemu dengan Pihak Sekolah dan Disdik, Ini yang Dikatakannya
Keduanya menegaskan bahwa praktek kebocoran soal UN tdk terjadi
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Suut Amdani
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Ernan Rustiadi mengatakan, dirinya sudah berdiskusi dengan Kepala SMAN 1, dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Hal itu disampaikan Ernan dalam laman komentar di postingan facebook (FB) yang ia posting tanggal 9 April 2016.
(baca juga: Dosen IPB Posting 'Tragedy of The Commons' di Facebook Soal Kebocoran UN di Bogor)
"Sore tadi menjumpai kepala sekolah SMAN 1 Bogor (Sri Eningsih) dan sekretaris dinas pendidikan kota bogor (Fahrudin). Keduanya menegaskan bahwa praktek kebocoran soal UN tdk terjadi," tulisnya dalam laman komentar tersebut.
Ia juga menceritakan, bahwa Kepala SMAN 1 Bogor melakukan pemantauan langsung selama Ujian Nasional (UN) belangsung.
"Bu Kepsek kemarin memantau langsung di sekolahnya dan memastikan ada pengakuan tertulis dari seluruh petugas sekolah bahwa tdk ada kasus kebocoran soal Ujian di SMAN 1," tulisnya.
Tak hanya itu, pihak dari Dinas Pendidikan juga melakukan pengawasan dengan mengecek secara langsung ke lapangan.
"Pak Fahrudin melakukan tugas pengawasan rutin dan juga atas perintah pak wali mengecek langsung. Disampaikan bahwa sistem komputer dg soal yg diacak sehingga setiap siswa punya soal yg berbeda," ujarnya.
Ia menegaskan, apa yang dipostingnya beberapa hari lalu di media sosial merupakan suasana keprihatinan saja.
"Saya menyampaikan suasana keprihatinan keluarga saya karena seorang anak yg sdg menempuh ujian harus berhadapan dg simpangsiur kebocoran soal ujian," tandasnya.
"Semoga kita semua dapat terus meyakinkan anak2 kita utk terus percaya pada kejujuran dan menjauhkan mereka dari suasana dan godaan2 kecurangan," lanjutnya.
Dengan kejadian ini, ia berharap pihak sekolah bisa mengambil hikmanya dan menjadi lebih baik.
"Saya yakin şmansa akan semakin baik dg mengambil hikmah dari situasi2 spt ini. Terimakasih bu Sri Eningsih dan pak Fahmi (Fahrudin) atas penjelasannya," tutupnya dalam komentar tersebut.