Demo Tolak SSA
Ini Alasan Sopir Angkot Menolak SSA
Akibatnya, para sopir dari 13 trayek ini saling berebut penumpang.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Sejumlah angkutan kota (angkot) menjelaskan mengapa mereka menolak Sistem Satu Arah (SSA) yang diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Menurut Empay Supardi, koordinator aksi demo sopir angkot, SSA menimbulkan gesekan antar sopir.
Penerapan SSA di lingkar Kebun Raya Bogor ini kata Empay berdampak pada tumpang tindihnya rute dari 13 trayek angkutan umum.
Akibatnya, para sopir dari 13 trayek ini saling berebut penumpang.
"09 sama miniarta sudah bentrok, 09 sama 13 dan 08 rebutan penumpang di simpang BTM," katanya kepada TribunnewsBogor.com disela-sela aksi unjuk rasa.
Padahal saat uji coba SSA pertama kali, para sopir ini sudah sepakat tidak boleh mengambil penumpang di titik tertentu, tapi kenyataannya sopir angkot berebut.
"Perjanjiannya 09 tetap naik ke Tugu Kujang tapi kenyataannya turun ke Otista, perjanjiannya juga 09 sama 03 hanya melintas saja di BTM tidak boleh ambil penumpang," ujarnya.
Tak hanya karena alasan memincu keributan antar sopir, imbas dari penerapan SSA ini juga memangkas penghasilan mereka.
"Akibat dari rebutan penumpang juga, sekarang ini paling jago nyupir seharian cuma dapat Rp 150 ribu doang," kata Empay.(*)