balita tewas diperkosa
Air Mata Bupati Tumpah Saat Menonton Video Balita Korban Pemerkosaan
Aduh lucunya, ini lagi ulang tahun yah
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBUNGBULANG - Mata Bupati Bogor, Nurhayanti, berkaca-kaca saat orang tua Laela Nurhadiyah (2,5) menunjukkan sebuah video.
Bupati Bogor Nurhayati dan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi mengunjungi lokasi korban pembunuhan dan pemerkosaan di Kampung Pabuaran Tonggoh, Desa Girimulya, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, pada Kamis (12/5/2016).
Sesampainya di lokasi, Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Bogor langsung memasuki kediaman rumah kakek korban yang letaknya tidak jauh dari tempat kejadian perkara.
Nurhayanti yang mengenakan baju batik berlengan panjang, langsung disodorkan sebuah telfon genggam yang sedang memutar video korban pemerkosaan ini saat merayakan ulang tahun.
Sambil menonton video dari telfon genggam milik orang tua balita berumur 2,5 tahun ini, beberapa kali Nurhayanti mengusap wajahnya menggunakan tisu.
"Aduh lucunya, ini lagi ulang tahun yah," ujar Nurhayati
Saat ini, Nurhayanti dan jajaran masih melakukan kunjungan ke rumah duka dari korban tewas yang diperkosa oleh pemuda berumur 26 tahun.

TribunnewsBogor.com
Sebelumnya Ayah korban, Ahmad Samirat menginginkan agar pelaku, BD (26) dihukum kebiri.
"Saya ingin pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau perlu dikebiri," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (11/5/2016).
Lanjutnya, ia tak habis pikir anaknya bisa meninggal ditangan pemerkosa.
Ia juga menginginkan agar korban tidak diberi grasi atau amnesti.
Selama ini, warga Kampung Pabuaran Tonggoh, Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tidak begitu mengenal sosok BD.
"Dia orangnya pendiam dan jarang bergaul. Kelihatannya sehari-hari seperti orang linglung," kata tetangga pelaku, Yulianti.
Lanjutnya, Yulianti yang juga merupakan bibi korban bilang BD jarang melihat pelaku bersosialisasi dengan tetangga lainnya.
Pelaku selama ini bekerja di pabrik batako milik ayah pelaku.
"Dia juga sekolah cuma sampai kelas 1 SMP, terus selebihnya ya kerja aja sama bapaknya," terangnya.
Pelaku memiliki ponakan perempuan yang seumuran dengan korban.
Sehingga, korban sering bermain di rumah pelaku.
"Kalau lagi pada main, si pelaku paling hanya nonton tivi, gak pernah main sama Laila. Pas kemarin saja saat kita lagi nyari dia pura-pura ikut nyariin," ujar Yulianti.