Istana Untuk Rakyat 2016
Gara-gara Ini, Dua Wanita Disuruh Pulang Paspampres Istana Bogor
Beberapa peserta Istura harus keluar dari barisan saat antre masuk ke lokasi Istana Bogor.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Beberapa peserta Istana Untuk Rakyat (Istura) 2016 harus mengalami kekecewaan setelah 'diusir' pihak Istana Bogor, Selasa (24/5/2016).
Penyebabnya peserta Istura itu dianggap melanggar aturan masuk ke areal Istana Bogor.
Larangan yang dilanggar adalah mengenakan celana jeans dan membawa telepon genggam.
Padahal sejak awal pendaftaran, peserta dilarang membawa ponsel, tas dan menggunakan celana jean serta kaos oblong.
Dengan wajah kecewa, beberapa peserta Istura harus keluar dari barisan saat antre masuk ke lokasi Istana Bogor.
Untuk masuk ke kompleks Istana Bogor, peserta harus menjalani beberapa pemeriksaan, salah satunya melewati pintu metal detector yang dipasang di pintu 2 Istana Bogor yang bersebrangan dengan Balaikota Bogor.
Di lokasi pemeriksaan, sejumlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berseragam hitam-hitam dan baret biru berjaga-jaga untuk memeriksa setiap peserta Istura 2016.
"Maaf Pak, tidak boleh membawa ponsel, silahkan titipkan dulu ke panitia," kata seorang petugas di Pintu Masuk Istana Bogor, kepada orang tua siswa.
"Kata panitia boleh pak kalau bawa handphone," jawab Bapak tersebut.
"Tidak boleh Pak, silahkan disimpan dulu baru boleh masuk," katanya lagi.
Pria itu pun kemudian meninggalkan Pintu Istana Bogor sambil membawa telepon genggamnya.
Tak hanya itu, orang tua murid lainnya juga dilarang masuk karena mengenakan celana jeans.
"Bu, pakai celana jeans ini tidak boleh masuk, pulang dulu ganti baru masuk lagi," ujar petugas.
"Saya nggak dikasih tau sama gurunya pak," ujar dua wanita tersebut.
"Iya koordinasi lagi panitia ya bu, jeans tidak boleh masuk," tegasnya.
Kedua wanita itu pun meninggalkan pintu Istana dengan wajah kecewa.
"Sayang banget nggak bisa masuk, ibu gurunya nggak kasih tau sih," ujarnya sambil berjalan keluar.(*)
