Muhammad Ali Meninggal

10 Fakta Menarik Muhammad Ali, Garang Diatas Ring Tapi Penakut Saat Naik Ini

Ali pertama kali menginjakkan kaki di bumi Indonesia pada Tahun 1973.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Youtube.com
Muhammad Ali 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, Vivi Febrianti - Siapa yang tak kenal petinju legendaris Muhammad Ali.

Namanya begitu dikenal oleh seluruh dunia, bukan hanya sebatas prestasinya di dunia tinju, tapi juga beberapa prestasi di luar ring yang membuat ia dikagumi banyak orang.

TribunnewsBogor.com, berhasil merangkum fakta-fakta menarik tentang Muhammad Ali, yang dikutip dari berbagai sumber.

Berikut 10 fakta Muhammad Ali yang belum banyak diketahui orang.

1. Tiga Kali Juara Dunia

Pria yang lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, dengan nama lahir Cassius Marcellus Clay itu dianugerahi 'Sportsman of the Century' oleh Sports Illustrated.

Ia juga berhasil meraih tiga kali Juara Dunia Tinju kelas Berat.

2. Seorang Mualaf

Muhammad Ali memutuskan untuk mengubah namanya dari Cassius Marcellus Clay, setelah bergabung dengan Nation of Islam dan akhirnya memeluk Islam Sunni pada Tahun 1975.

Organisasi ini adalah sebuah perkumpulam kaum muslim kulit hitam.

3. Petinju Terbaik Sepanjang Masa

Julukan 'The Greatest of All Time', atau terbaik sepanjang masa sebenarnya merupakan julukan yang ia ciptakan untuk dirinya sendiri.

Tapi lama kelamaan orang-orang mulai sepakat, hingga akhirnya julukan ini terus melekat kepadanya.

4. Berkunjung ke Indonesia

Ali pertama kali menginjakkan kaki di bumi Indonesia pada Tahun 1973.

Kesan pertama yang ia lontarkan saat berkunjung ke Indonesia yakni sebuah negara yang unik, di mana penduduknya sangat bersahabat, dan selalu tersenyum kepada siapapun.

Ia 'menyiksa' lawannya, Rudi Lubbers, selama 12 ronde dalam pertandingan kelas berat tanpa gelar di Istora Senayan, Jakarta.

Oleh publik dan pers Indonesia, pertandingan Ali vs Lubbers disebutkan sebagai pertandingan eksibisi, namun nyatanya ini adalah pertandingan resmi, walau tidak memperebutkan gelar.

Setelah beberapa kali kunjungan ke negara ini, Ali yang sudah pensiun dari dunia tinju terakhir menginjakkan kaki di bumi Indonesia pada 23 Oktober 1996, dan sempat bertemu pejabat tinggi negeri ini.

5. Menyelamatkan Tawanan Perang Irak

Saat perang Irak pertama meletus, Muhammad Ali yang sudah tua dan telah mengidap penyakit Parkinson, pergi ke Irak untuk bertemu langsung dengan presiden Saddam Hussein.

Ia yang kala itu telah lemah dan terbata-bata karena penyakitnya, berbicara dengan amat perlahan dan harus menggunakan bahasa isyarat tubuh.

"Saya datang ke sini untuk misi damai. Saya tidak datang ke sini sebagai politisi. Saya datang ke sini mewakili penduduk Amerika, dan saya seorang muslim," katanya kepada Sadam Husein.

Ali pun kemudian meminta kepada Saddam untuk melepaskan 15 warga negara Amerika yang ditawan Irak.

Selama beberapa hari Muhammad Ali tinggal di Irak untuk menunggu keputusan Saddam Hussein.

Ia mengunjungi banyak masjid dan berbicara dengan penduduk lokal di sana yang memang sangat mencintainya dan kagum kepadanya.

Sang presiden Irak itu akhirnya membebaskan 15 orang tawanan itu, dan seluruh dunia melihat bagaimana negosiasi damai sebenarnya bisa dijalankan dalam situasi apapun.

6. Ia Menolak Dikirim ke Perang Vietnam

Pada saat puncak karirnya, di mana belum ada seorang pun yang sanggup mengalahkannya di atas ring, Muhammad Ali mendapat panggilan wajib militer untuk perang Vietnam.

Biasanya para selebritis dan orang ternama yang mendapat panggilan ini tidak akan ditempatkan di medan pertempuran, tapi di posisi yang jauh dari Vietnam.

Tugasnya pun bukan berperang, melainkan di belakang meja.

Saat mendapat panggilan ini, Ali menolak untuk bergabung, karena alasan agama.

Ia mengatakan bahwa agama Islam melarangnya untuk menyerang orang yang tidak pernah menyerang dirinya.

Namun karena penolakannya itu, seluruh gelar Ali dicopot, dan dilarang bertinju selama beberapa tahun.

7. Pejuang Persamaan Ras

Di sepanjang hidupnya Ali menjadi aktivis persamaan hak, bahkan menjadi pahlawan pergerakan hak di seluruh dunia, terutama di Afrika.

Hal itu dikarenakan pengalaman pahitnya yang sering ditolak berbagai kalangan karena ia merupkan orang kulit hitam.

8. Menyelamatkan Pemuda Yang Ingin Bunuh Diri

Pada Tahun 1981 seorang pemuda berusia 21 tahun melakukan percobaan bunuh diri di sebuah bangunan di Los Angeles.

Ia berkata para Vietcong sedang mengejarnya, dan ia mengancam akan melompat dari jendela gedung bertingkat itu.

Muhammad Ali yang kebetulan berada di sekitar daerah itu mendengar kejadian ini dan segera bergegas ke sana.

Ia lalu mendatangi polisi yang sudah berada di sana dan menawarkan diri untuk berbicara dengan pemuda itu.

Selama 30 menit Ali berbicara kepadanya, dan akhirnya pemuda itu mencurahkan isi hatinya tentang kesulitan hidup.

Ali yang mendengar hal ini berjanji untuk membantunya, dengan mengatakan 'Kau adalah saudaraku. Aku berjanji untuk membantumu'.

Ali kemudian berhasil meyakinkan pemuda itu untuk membuka pintu bagi pasukan penyelamatnya.

Pemuda itu diantar turun dan langsung masuk ke mobil Rolls Royce milik Ali, bahkan petinju itu menemaninya sampai ke rumah sakit.

Ia juga memenuhi janjinya untuk menolong pemuda itu.

"Menyelamatkan nyawa orang lain itu jauh lebih penting bagiku daripada memenangkan kejuaraan dunia," kata Ali saat diwawancara mengenai hal itu.

9. Ayah Yang Baik

Ali adalah sosok seorang ayah yang 'sempurna' bagi anak-anaknya.

Meskipun tidak memaksa mereka untuk memeluk ajaran Islam, Ali selalu memperkenalkan nilai-nilai Islam kepada anaknya.

Bahkan ketika ia sudah kaya raya, ia masih tetap mengajarkan kesederhanaan dan rendah hati.

Meskipun Muhammad Ali terkenal suka menyombongkan diri di atas ring, hal itu sebenarnya adalah upaya untuk menambah rasa percaya dirinya.

Pada aslinya, Ali adalah seorang yang rendah hati, tidak membeda-bedakan orang, sangat memegang teguh ajaran agama, dan sangat perduli dengan kemanusiaan.

9. Terinspirasi Kasus Pencurian Sepeda

Sebelum ia bisa mengapung seperti kupu-kupu dan menyengat seperti lebah, Muhammad Ali adalah seorang anak 12 tahun mencari balas dendam.

Sejak mengetahui sepeda kesayangannya dicuri orang, Ali menuju ke gym lokal, mencari Joe Martin, seorang polisi yang kebetulan merupakan pelatih tinju.

Ia kemudian dilatih tinju oleh Joe Martin agar bisa mengejar pencuri sepeda dan membalaskan dedamnya.

Ali akhirnya berhasil memenangkan enam gelar Kentucky Emas sarung tangan, dua Amatir judul Union Athletic nasional, dan akhirnya medali emas di Olimpiade 1960 di Roma.

Tentu saja, Ali tidak pernah mendapat sepedanya kembali, tapi jika ia pernah benar-benar bertemu pencuri, dia mungkin akan menjabat tangannya.

10. Takut Naik Pesawat

Disaat Ali sedang bersiap-siap untuk Olimpiade 1960 di Roma, dia menyadari bahwa dia harus terbang ke sana.

Ketakutan, saat ia berusia 18 tahun bertanya apakah ia bisa naik perahu ke Roma, dan tidak perlu menggunakan pesawat.

Selama di perjalanan, ia memakai parasut dan berdoa tanpa hentinya dengan wajah pucat.

Ketakutan itu ia alami karena merasa khawatir akan terjadi kecelakaan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved