Ziarah Masjid di Bogor
Megahnya Bangunan Masjid Harakatul Jannah, Dibangun dari Uang Tabungan
Kubah besar itu berada di sisi bagian tengah bangunan masjid, dan menjadi kubah utama di antara kubah lainnya yang berukuran lebih kecil.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
"Katanya pesan itulah yang selalu terngiang-ngiang, meski tidak semua biaya pembangunan masjid ditanggung Pak Syahrul, tetapi bersama para donatur lain beliau berhasil mewujudkan cita-cita ibunya," ujarnya.
Berdasarkan keinginannya, rancangan masjid ini dibangun dengan memadukan arsitektur dari Arab dan Turki serta berbagai benua yaitu Asia, Eropa dan Afrika.
"Untuk Asia diambil dari India, China dan Melayu Nusantara," katanya.
Ia juga menuturkan, niat pembangunan masjid ini awalnya diragukan oleh pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.
"Soalnya biasanya orang akan buat villa, atau tempat komersil di lokasi itu, tidak kepikiran untuk membuat masjid," katanya.
Namun akhirnya rencana itu disetujui, dan pada tanggal 17 September 2006 dilakukan pemancangan tiang pertama yang dihadiri oleh Bupati Bogor Rahmat Yasin.
Nama Harakatul Jannah sendiri, kata dia, memiliki arti gerakan sorga, yang diharapkan dapat mengantarkan orang-orang yang turut berjasa dan siapapun yang beraktifitas di masjid itu ke surga.
Masjid yang memiliki luas 24 x 24 meter itu terdiri dari dua lantai.
"Lantai pertama itu untuk pertemuan, pernikahan dan acara lainnya, sedangkan untuk ruang ibadah utama ada di lantai 2, kapasitas ruangan bisa menampung 1.000 jamaah," pungkasnya.