Ziarah Masjid di Bogor

Wisata Religi Mengunjungi 7 Masjid Indah dan Bersejarah di Bogor

Bukti-bukti penyebaran Islam di Bogor ditunjukkan lewat peningkatan masjid bersejarah dan dokumen dalam bahasa Arab.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Soewidia Henaldi
TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
Masjid Agung Harakatul Jannah yang berlokasi di Jalan Raya Puncak, Gadogm Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR - Bogor dijuluki sebagai Kota Bogor menyimpan banyak sejarah perkembangan Islam di tanah Jawa Barat.

Sejumlah catatan menjelaskan bahwa wilayah Bogor termasuk tempat penyeberan agama Islam yang disebarkan oleh para ulama dari wilayah lain di Jawa Barat.

Bukti-bukti penyebaran Islam di Bogor ditunjukkan lewat peningkatan masjid bersejarah dan dokumen dalam bahasa Arab.

Di Bogor sendiri banyak masjid yang menyimpan sejarah perkembangan agama Islam di kota ini.

Termasuk sejumlah masjid yang dibangun disaat perkembangan Bogor sudah mulai pesat.

Berikut 7 masjid yang bisa menjadi tujuan wisata religi saat Anda berkunjung ke Bogor.

1. Mushola di Vihara Pan Kho Bio

Tak berlebihan rasanya bila vihara ini disebut sebagai simbol toleransi antar umat beragama.

Ya, Meski identik dengan tempat ibadah warga Tionghoa, ternyata vihara bernama Vihara Mahabrahma ini juga memiliki tempat ibadah untuk umat muslim.

Vihara yang biasa disebut Kelenteng Pan Kho Bio ini memiliki mushola di dalamnya.

Terletak di Jalan Roda, Kampung Pulo Geulis, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Keberadaan mushalla di tempat peribadatan warga Tionghoa ini bukan tanpa sebab.


TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti

Sudah sejak lama, warga di Kampung Pulo Geulis ini menanamkan toleransi yang tinggi.

Di dalam kelenteng tertua di Kota Bogor ini terdapat berbagai petilasan hingga makam imam penyebar keislaman di tanah sunda.

2. Masjid Agung Kota Bogor

Masjid Agung Bogor berada di Pasar Kebon Kembang atau dulunya terkenal disebut Pasar Anyar.

Masjid yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Bogor Tengah, Kota Bogor ini bangunan begitu mencolok dibanding bangunan lainnya yang kebanyakan kios pedagang.

Warna hijau Masjid Agung menjadi ciri khas Islam.

Setiap harinya, masjid ini selalu dipenuhi jemaah baik pedagang maupun pendatang.

Masjid ini berdiri sejak tahun 1987 di lahan seluas 4.000 meter persegi.

Husein Asoleh, Ketua DKM Masjid Agung, masjid ini dibangun dengan melibatkan banyak pihak.

"Dulu inisiator pembangunan masjid ini Almarhum KH Hasan Basri, H Bahrul Efendi, dan masjid ini berdiri di tanah Pemkot Bogor saat itu Wali Kotanya H Muhamad," ujar Husein Asoleh kepada TribunnewsBogor.com.

Masjid yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor ini letaknya sangat strategis.

Lokasinya berada dekat Stasiun Bogor dikelilingi ribuan pedagang.

Pada setiap shalat wajib lima waktu jamaah di Masjid ini selalu penuh memadati ruangan masjid.

Bahkan saat shalat Dzuhur dan Ashar membeludak hingga luar ruangan utama masjid.

3. Masjid Al Mustofa

Pada abad ke-17 sebuah masjid berdiri kokoh di satu kawasan Kota Bogor.

Tubagus Mustofa Bakri tokoh penyebar agama Islam asal Banten inilah yang mendirikan masjid tersebut pada tahun 1728.

Masjid itupun diberi nama Al-Mustofa oleh warga sekitar untuk mengenang perjuangan Tubagus Mustofa dalam menyebarkan agama Islam di Bogor.

"Masjid ini dibangun sekitar abad ke 17 oleh tokoh Islam asal Banten yang kemudian namanya dipakai untuk nama masjid," ujar Mukti Natsir seorang pengurus Masjid yang juga keturuanan dari Tubagus Mustofa.


TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho

4. Masjid Agung Harakatul Jannah

Bagi Anda yang sudah berkunjung ke wilayah puncak, pasti pernah melihat bangunan megah di sisi kanan simpang Gadog, dari arah Gerbang Tol (GT) Ciawi.

Ya, bangunan itu adalah Masjid Agung Harakatul Jannah, yang terlihat sangat mencolok jika dilihat dari Jalan Raya Puncak.

Sebuah kubah tembaga berukuran besar menyerupai bangunan kubah Taj Mahal di India sangat mencuri perhatian.

Kubah besar itu berada di sisi bagian tengah bangunan masjid, dan menjadi kubah utama di antara kubah lainnya yang berukuran lebih kecil.

Bentuknya menyerupai bawang dengan sisi bawahnya berbentuk silinder.

Selain kubah utama tadi, masjid ini memiliki enam kubah yang berukuran lebih kecil, semua kubah itu terbuat dari bahan tembaga.

Masjid ini memliki bentuk persegi panjang, di depan masjid ada sebuah kaligrafi dengan latar berwarna hijau denga tulisan berwarna tinta emas.


TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti 

Sejarah pembangunan Masjid Agung Harakatul Jannah di Jalan Raya Puncak KM 71, Gadog, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini dimulai dengan menggunakan biaya umroh.

Masjid ini didirikan oleh mantan Wali Kota Jakarta Selatan yang saat ini menjabat sebagai Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman, H Syahrul Effendi, pada Tahun 2006.

5. Masjid Jami Al Barokah

Bagi Warga Kabupaten Bogor khususnya warga Cibinong, Kabupaten Bogor pasti sudah tidak asing mendengar nama Masjid Jami Al Barokah.

Masjid yang berusia lebih dari satu abad ini menjadi salah satu bukti sejarah bagi warga disana saat warga kesulitan untuk melakukan shalat berjamaah.

Penjaga Masjid Jami Al Barokah, M Ilyas (58) mengatakan, berdirinya masjid tersebut bermula saat warga yang ingin melaksanakan shalat berjamaah namun belum memiliki masjid sebagai sarana untuk mereka beribadah berjamaah pada saat itu.

"Waktu itu warga disini kalau mau shalat jumat jaraknya jauh, makannya warga bergotong rotong untuk mendirikan masjid ini," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com.

Menurutnya, saat itu warga bersama-sama mencari pasir dan batu di kali Ciliwung dengan berjalan kaki agar masjid ini bisa berdiri.

"Dulu itu belum ada semen, jadi saat itu nempelin batanya pakai kapur dan bata merah yang ditumbuk halus," kata dia.

Berdirinya Masjid Jami Al Barokah, sambung dia, sejak jaman Kakek Buyutnya terdahulu yang pada mulanya dibangun menggunakan kayu kelapa hingga kemudian dibangun mengunakan batu bata


TribunnewsBogor.com/Damanhuri

"Wah kalau usia masjid ini udah lebih dari seratus tahun. Sebab berdirinya dari jaman Kakek buyut saya," ungkapnya.

Sejak pertama kali dibangun, masjid ini sudah beberapa kali dilakukan pemugaran dan renovasi.

Saat ini, masjid yang memiliki luas sekitar 3.300 meter itu nampak terlihat kokoh dan megah dengan menara setinggi 18 meter serta kubah berukuran sangat besar menghiasi
masjid itu.

6. Masjid Raya Bogor

Masjid Raya Bogor dibangun dengan semangat warga Bogor yang ingin memiliki masjid megah dan besar.

Beranjak dari semangat itu akhirnya berdiri Masjid Raya yang sebagian uangnya menggunakan uang hasil donasi dari gaji pegawai negeri sipil bisa berdiri.

Kini masjid yang berlokasi di Jalan Pajajaran, Bogor Timur, Kota Bogor menjadi masjid termegah.

Berdiri diatas lahan seluas 4.057 meter persegi, perencanaan dan pembangunan sempat menuai pro kontra.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Bogor, Ahmad Fathoni, menerangkan, perencanaan Masjid Raya Bogor diawali pada tahun 1965 silam.

"Wali Kota bogor saat itu ingin di Kota Bogor ini ada Masjid yang megah dan memiliki Islamic Center," katanya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Rabu (15/6/2016).

Upanya, keinginan dari Wali Kota bogor ini pun diamini oleh berbagai kalangan, termasuk pejabat dan tokoh agama.

Menurutnya, setelah keinginan itu disetujui oleh banyak orang, kemudian dibentuklah tim khusus untuk pembangunan masjid ini.

Saat itu, kata Fathoni, lokasi Masjid Raya berada di Jalan Ir H Juanda, Bogor Tengah.

"Yang sekarang jadi Kejaksaan Negeri itu, tapi disana lahannya tidak cukup," ujar guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini.

Hingga akhirnya ditunjuklah lokasi yang saat ini berdiri Masjid Raya.

Namun, lanjut Wakil Ketua DMI Kota Bogor ini, lokasi yang saat ini pun menuai pro kontra.

Pertama, hal yang dipersoalkan yakni struktur tanah yang tidak rata, dan jumlah penduduk yang sedikit.

7. Masjid Jami Biru Atthohirin

Menara tinggi megah berwarna biru akan terlihat saat kita melintasi jalan Raya Bogor- Sukabumi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menara tersebut merupakan bagian dari bangunan Masjid Jami Biru Atthohirin yang terletak di kaki Gunung Salak.

Masjid yang sebagian besar cat nya berwarna biru ini sering disebut warga sebagai Masjid Biru SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), mantan Presiden RI.

Pengurus Harian Masjid Jami Biru Atthohirin, R Dimas Permadi mengatakan, masjid ini dikenal dengan Masjid Biru SBY karena kedekatan antara pemilik masjid dengan mantan Presiden SBY.

"Masjid ini diresmikan langsung oleh pak SBY. Dan pemilik masjid, Pak H Harris Thahir kenal dekat dengan pak SBY," katanya kepada TribunnewsBogor.com.

Masjid ini diresmikan pada 1 Ramadhan 2010, dengan lama pembangunan sekitar dua tahun.


TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana
Saat ini masjid ini sering digunakan untuk kegiatan Majelis Dzikir SBY Nurussalam, yang dibentuk oleh SBY.

Sehingga tak salah bila masjid ini identik dengan mantan presiden RI itu.

Selain itu, banyak juga orang-orang penting di kalangan pemerintahan yang sering berkunjung ke masjid ini.

Kemegahan masjid ini mengadopsi gaya masjid-masjid di Maroko.

Sesuai dengan namanya, masjid yang dibangung di atas tanah seluas sekitar 1,5 hektar ini didominasi cat warna biru.

Lantainya berlapis marmer dan terbagi menjadi dua tingkat, dimana di tingkat atasnya dibuat melingkari bangunan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved