Putra Jokowi Kaesang Bikin Mahasiswa Asing Terheran-Heran Selama KKN
Menurutnya, Kaesang merupakan sosok pekerja keras dan seperti warga Indonesia pada umumnya.
Menurutnya Kaesang juga melakukan pekerjaan sama dengan teman lainnya.
“Sama seperti teman lainnya, kami berbagi tugas dan saling mengutarakan ide untuk program ini,”terangnya.
Koordinator tim project COP 2016, Poedi S Watono mengaku sempat berdialog dengan Kaesang.
Menurutnya putra bungsu presiden ini terlihat sama dengan teman Indonesia lainnya.
“Mungkin teman-temannya yang mahasiswa asing ya merasa Kaesang biasa saja, wong Solonya masih kental,” terangnya.
Kekentalan budaya Solo pada pria yang kerap memakai topi bertuliskan Kolektor Kecebong ini terlihat dari sopan santunnya yang menghabiskan ketupat yang disuguhkan masyarakat saat Lebaran.
Kemudian ketika ia meminta izin mengambilkan minuman buat teman-temannya.
“Mungkin dia tahu adatnya orang desa kalau disuguhkan makanan harus habis. Jadi pertama kali makan kupat piringnya bersih padahal temannya banyak yang nggak habis,” ungkap pria yang akrab dipanggil Tono ini.
Selain itu, dalam kunjungannya ke desa secara rutin.
Ia melihat Kaesang juga melakukan pekerjaan fisik yang menjadi program di desa Gumeng.
“Cangkul dan linggis dipegang juga, ngecat juga, ngangkati tekel (keramik) juga,” terangnya.
Ia juga melihat Kaesang terlihat senang bertemu keluarga angkatnya di desa Gumeng seperti teman-temannya lainnya antusias memulai program ini.
“Masyarakat juga tampak biasa dengan kehadiran Kaesang, tidak ada yang diistimewakan atau selfie-selfie seperti itu,” tambahnya.
Menurutnya, warga desa yang melakukan pengamanan di desanya tak hanya pada Desa Gumeng.
Hal ini juga merupakan himbauan pihak kecamatan.
Karena banyaknya warga asing yang mendatangi kecamatan mereka.
“Pengamanan ini bentuk swakarsa masyarakat, cara jaganya macam-macam ada yang di portal ada juga yang tidak,” terangnya. (Surya)