Imigrasi Bogor Menahan 5 Orang 'Magribi', Ini Tarif PSK Asal Maroko di Kawasan Puncak
Rachida diketahui sudah berkunjung ke Indonesia sebanyak enam kali
Lima perempuan warga negara Maroko yang diduga menjadi PSK di kawasan Puncak, Bogor, diketahui sudah beberapa kali mengunjungi Indonesia.
Mereka tiba di Indonesia secara legal melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.
Namun, dari lima perempuan tersebut hanya dua orang yang memiliki paspor.
“Tetapi berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka lebih dari empat kali mengunjungi Indonesia dalam dua tahun terakhir.Hal itu berdasarkan tiket pemesanan pesawat dan tanda bukti transfer sejumlah uang ke keluarganya di Maroko,” ucap Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Bogor Herman Lukman.
Salah satu perempuan yang diamankan, Rachida Annida, diketahui sudah lebih dari tiga kali ke Puncak, Bogor.
Rachida diketahui sudah berkunjung ke Indonesia sebanyak enam kali, dengan rata-rata kunjungan selama dua minggu hingga sebulan lamanya.
"Selain sudah hafal dengan kondisi di Puncak, para perempuan asal Maroko ini juga tahu apa yang harus dikerjakan. Untuk sekali bertemu, mereka mendapatkan uang jasa Rp 3 juta untuk beberapa jam kencan," tutur Herman.
Akhir 2014 lalu, Kantor Imigrasi Kelas I Bogor juga pernah mengamankan 19 perempuan yang diduga berprofesi sebagai pekerja
seks komersial di sebuah vila di Ciburial, Cisarua.
Selanjutnya, Februari 2015, perempuan-perempuan tersebut dideportasi ke negara asalnya oleh Direktorat Jenderal Penindakan Kementerian Hukum dan HAM Indonesia.
Penulis : Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah