Tolak Pembangunan Mall di Terminal Baranangsiang, Bima Arya Dibilang Pembohong
Koordinator aksi Wahyu mengatakan, tuntutan juga disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Ratusan orang yang tergabung dalam Komunitas Pengurus Terminal Baranangsiang (KPTB) berunjuk rasa di Balaikota Kota Bogor menolak pembangunan mall dan hotel di lahan Terminal Bus Baranangsiang, Selasa (23/8/2016).
Aksi demo yang tidak berlangsung lama itu digelar mulai dari pintu utama Istana Bogor hingga terakhir di Balaikota.
Dalam aksinya massa yang terdiri sopir dan pengurus PO Bus serta mahasiswa mambawa spanduk berisikan penolakan pembangunan mall dan hotel.
Koordinator aksi Wahyu mengatakan, tuntutan juga disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
"Makanya kita sempat orasi di depan Istana tujuannya agar Presiden Jokowi perduli terkait masalah ini," ujarnya disela-sela aksi.
Ada sejumlah tuntutan yang disampaikan para pendemo, yaitu menolak adanya mall, hotel, apartemen dan bangunan lain di atas lahan terminal.
Meminta presiden JokoWidodo tidak menutup mata terkait adanya permasalahan di Kota Bogor.
Serta meminta Presiden Joko Widodo untuk membantu perbaikan Terminal Baranangsiang agar lebih bagus dan nyaman bagi penumpang dan warga yang mencari rezeki di lokasi tersebut.

TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
"Kita menolak optimalisasi, tapi kami ingin terminal direnovasi, kita juga minta agar presiden ikut membantu perbaikan terminal," katanya.
Aksi demonstrasi di depan Balaikota Bogor tidak berlangsung lama.
Para demonstran membubarkan diri dengan tertib sambil berteriak menyuarakan asksinya.
"Tolak tolak tolak pembangunan hotel di terminal, Bima Pembohong, Bima Pembohong," ucap masa aksi saat meninggalkan Balaikota.(*)
Berikut videonya :