PON XIX Jawa Barat
Sumbang Medali perak, Dua Atlet Eksebisi Barongsai PON Asal Jabar Ternyata Masih SMK
Anton dan Kevim tampil dalam laga Eksebisi Barongsai pada kategori Kecepatan.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBINNEWSBOGOR.COM, TANAHSAREAL - Raut wajah gembira tampak mewarnai atlet Barongsai asal Kabupaten Bogor.
Anton Wijaya (16) dan Kevin (16) merupakan siswa di SMK Eka Wijaya, Kabupaten Bogor yang mewakili Jawa Barat 1 dalam Eksebisi Batongsai PON XIX Jawa Barat.
Anton dan Kevim tampil dalam laga Eksebisi Barongsai pada kategori Kecepatan.
Meski lelah namun mereka sangat puas dengan hasil yang dicapainya.
Karena perjuangan keras saat latihan sebelum laga eksebisi seperti terbayar lunas.
"Senang sekali latihan satu bulan setengah jelang eksebisi ini enggak sia-sia jadinya, kita latihan di sela sela waktu luang," ujar Anton Wijaya kepada TribunnewsBogor.com.
Anton yang sudah kenal Barongsai sejak kelas 6 SD ini mengatakan awalnya ia hanya ikut-ikutan saja berlatih barongsai.
Namun lama kelamaan ia pun menekuni olahraga atau seni barongsai.
"Awalnya hanya ikut-ikut saja, tapi lama kelamaan jadi serius, dan sampai saat ini hingga ikut eksebisi PON," ujarnya.
Berbeda dengan Anton, Kevin yang bertugas memegang kepala barongsai mengatakan dirinya kenal barongsai sejak berumur 3 tahun.
Kemudian saat SMP iya pun mengikuti latihan barongsai dengn serius.

TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
"Dari umur tiga tahun sering lihat barongsai di kelenteng, dan baru SMP latihan serius," ujar Kevin.
Kevin pun menceritakan tidak mudah untuk masuk ke dalam Eksebisi Barongsai untuk mewakili Jawa Barat.
Karena ia harus bersaing dengan puluhan tim lain di wilayah Jawa Barat.
"Waktu itu saya umur 3 tahun sering liat barongsai di kelenteng, dan untuk masuk ke Eksebisi ini waktu 2015 tim kita ikut juga event nasional untuk mewakili Jabar," ujar Kevin.
Kevin pun bersyukur bisa meraih medali perak, meskipun hanya meraih juara 1 namun ia sangat bersyukur latihannya tidak sia-sia.
Karena untuk mengikuti ajang eksebisi ini ia harus latihan seminggu lima kali.
"Kalau latihan biasanya seminggu dua kali, tapi untuk eksebisi ini latihan sebulan setengah, dalam seminggu li ma kali," jelas Kevin.
Meski demikian aktifitas latihannya tidak mengganggu aktifitas sekolah.
Karena biasanya Kevin latihan pada saat pagi sebelum ia berangkat sekolah.
"Kalau sekolah masuk siang jam 1 jadi latihan dari pagi sebelum sekolah," ujarnya.
Bukan hal yang mudah untuk menjadi pemain barongsai, namun kerja keras semangat dan kesungguhan membawa dua remaja asal Kabupaten Bogor tersebut meraih perak.
Selain itu, mengalami cedera ataupun insiden terjatuh saat latihan barongsai sudah bukan lagi kejadian yang menakutkan.
Namun itu menjadi pelajaran untuk terus berlatih agar bisa tampil maksimal.
"Kalau jatuh, tetus badan pegel, tetus biru biru, itu sudah biasa itu resiko, jadi dengan begiti kita bisa terus berusaha dan berjuang untuk menampilkan yang terbaik," jelasnya.
Dalam pertandingan Eksebisi Barongsai kategori kecepatan, Kevin dan Anton yang mewakili Jawa Barat berhasil meraih medali perak.
Performa mereka saat berlaga pun sangat bagus.
Tidak ada kesalahan dan semua rintangan bisa terlewati dengan maksimal.
Dari pertandingan pada Sabtu (25/9/2016) kemarin Sulawesi Selatan berhasil meraih emas dengan waktu 51 detik.
Kemudian disusul Jawa Barat 2 dengan waktu 55 detik.
Dan ketiga ditempati oleh perwakilan dari Sumatera Barat dengan waktu 57 detik.