PON XIX Jawa Barat

Kisruh di Arena PON XIX 2016 Dianggap Riak Kecil, Aher : Saya Tidak Ikut Mengurusi

Kini PB PON tidak mau untuk mengurusi dampak dari persoalan yang sudah terjadi selama PON XIX Jawa Barat.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Gubernur Jaw Barat, Ahmad Heryawan 

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM – Sejumlah kisruh yang terjadi di arena pertandingan pada event PON XIX 2016, dinilai hanya sebagai riak-riak kecil.

Sejumlah kisruh yang terjadi selama laga PON XIX 2016 di Jawa Barat, membuat beberapa pihak menjadi geram.

Ada banyak pihak yang melayangkan protes terkait hasil pertandingan, tekanan tak wajar, hingga insiden pemukulan dan pengerusakan di arena pertandingan.

Atas adanya kejadian itu semua ada sejumlah pihak yang melayangkan protes keras.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmda Heryawan, mempersilahkan bagi pihak manapun yang merasa tidak terima akan kejadian itu untuk melakukan evaluasi.

“Yah silahkan tentu saja evaluasi, tapi harus objektif, kami punya data statistika,” katanya saat ditemui TribunnewsBogor.com di Trans Hotel Bandung, Selasa (27/9/2016).

Menurutnya, sejumlah kejadian yang terjadi di Jawa Barat tidak lebih baik dibanding yang terjadi di beberapa daerah lain yang pernah menjadi tuan rumah PON.

“Kalau ada riak-riak bandingkan coba dengan riak-riak di Riau, di Kaltim, ternyata memang riak di Jabar itu lebih kecil dibanding riak yang sebelumnya,” kata Aher yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PB PON XIX 2016.

Atas sejumlah kejadian yang sudah terjadi, Aher mengaku tidak menanganinya.

Kini PB PON tidak mau untuk mengurusi dampak dari persoalan yang sudah terjadi selama PON XIX Jawa Barat.

“Saya tidak ikut campur menanganinya, itu urusan cabor atau Koni, termasuk Kepolisian kalua sudah urusan kriminal,” kata Aher.

Seperti yang diketahui, ada sejumlah kisruh yang terjadi di arena pertandingan.

Mulai dari saat pertandingan polo air sampai pertandingan gulat.

Kejadian itu bahkan sampai tindak pemukulan.

“Seharusnya sudah ada tersangka, kalau urusannya sampai kriminal itu urusan polisi, saya tidak ikut menanganinya,” tegas Aher.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved