Terlanjur Lelah, Tulisan Penyemangat itu Tak Bisa Kembalikan Uang Pengikut Dimas Kanjeng

Ia rela meninggalkan pekerjannya sebagai pedagang daging di daerah asalnya, termasuk meninggalkan keluarganya.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
KOMPAS.com/Kontributor Surabaya, Achmad Faizal
Taat Pribadi dibawa ke ruang pemeriksaan Mapolda Jatim, Rabu (28/9/2016). 

Namun, ia mengaku titik kesuksesannya ini terlalu panjang dan berliku.

Pengikut Dimas Kanjeng yang satu ini tidak memiliki gambaran apa yang ada di depannya.

"Saya mau pulang saja, tapi masih menunggu transferan uang dari istri. Begitu ada uang saya pulang ke rumah," papar dia.

Sudah tujuh bulan ia berada di padepokan.

Tujuannya sama dengan pengikut lainnya, menunggu pencairan uang mahar.

Syaratnya sebelum uang mahar yang digandakan cair, pengikut diwajibkan belajar agama mulai mengaji, salat, puasa, dan melakukan amalan-amalan lainnya.

"Intinya memperbanyak tirakat. Tapi, sampai tujuh bulan ini belum ada pencairan sama sekali. Saya dulu tahu padepokan ini dari teman saya," tuturnya.

Dia mengaku, niatnya memberikan uang mahar ini untuk memperkaya diri.

Ia menyebut memiliki utang dan jumlahnya puluhan juta.

Ia tidak memiliki uang sebanyak itu untuk menutupi utangnya.

"Saya justru semakin banyak utang sekarang, uang mahar tidak kembali sama sekali," ia menambahkan.

(Surya /Galih Lintartika)

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved