Korban Dimas Kanjeng
Lima Tahun Berguru ke Dimas Kanjeng, Pria Asal Bogor Ini Sudah Serahkan Mahar Hingga Rp 50 Juta
Siti sangat menyayangkan dengan keputusan suaminya, terlebih, iming-iming mendapatkan uang yang banyak
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGO.COM, BOGOR BARAT – Iming-iming kekayaan bagi pengikut Dimas Kanjeng membuat para pengikutnya tergiur.
Para pengikutnya yang tergiur akan berkelimpahan harta itu kini menuntut Dimas Kanjeng karena yang dijanjikan tak kunjung terwujud.
Para korban Dimas Kanjeng ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya ada di Kota Bogor.
Suminta (47), seorang warga Kampung Cilubang RT 05/ RW 04, Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat diketahui menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Hal tersebut dikatakan oleh istri dari Suminta, Siti Sobariah (36).
Siti mengatakan bahwa suaminya telah menjadi pengkiut pria yang dianggap dapat menggandakan uang dan emas sejak tahun 2011 silam.
Suminta diajak oleh beberapa temannya untuk menjadi bagian dari pengikut Dimas Kanjeng.
“Udah 5 tahun suami saya ikut-ikutan yang kaya gitu, dia diajakin temen-temennya, ya saya sebagai istri mau ngelarang juga pasti ga akan di denger, soalnya pikiran dia udah bulet,” kata Siti kepada TribunnewsBogor.com, Senin (10/10/2016) di Kediaman Suminta.
Dengan diiming-imingi uang yang berlimpah dengan mengandalkan keahlian Dimas Kanjeng yang disinyalir dapat menggandakan uang.
Suminta pun tergiur dan akhirnya ia memutuskan untuk ikut bergabung menjadi pengikut Dimas Kanjeng.
Siti mengaku, awalnya ia tidak tahu menahu tentang sosok Dimas Kanjeng, lantas Suminta meyakinkan kepada dirinya bahwa ajaran-ajaran yang diberikan oleh Dimas Kanjeng tidak mengarah kepada hal yang negatif.
“Dia bilang ke saya katanya Dimas Kanjeng itu baik, terus nanti kalau ikut jadi jemaah atau pengikutnya itu bisa dapat uang banyak,” katanya.
Mengetahui hal tersebut, Siti hanya bisa menganggukkan kepalanya terhadap Suminta.
Ia tidak begitu antusias seperti Suminta, pasalnya, Siti tidak begitu percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya sendiri.