Bukan Cuma Cake, Ternyata Cabai Juga Bisa Warna-Warni Seperti Pelangi
Cabai hias atau pelangi ini adalah hasil rekayasa genetik atau persilangan dari sejumlah varietas cabai.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, DRAMAGA - Cabai merupakan komoditas tanaman sayur yang paling banyak dibutuhkan masyarakat.
Cabai memiliki rasa yang pedas serta diketahui memiliki warna hujau dan merah, atau ada juga cabai yang berwarna orange.
Namun, pernah kah anda menjumpai cabai yang memiliki warna selain yang telah disebutkan diatas?
Guru Besar sekaligus Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir Muhamad Syukur berhasil mengembangkan dan menemukan varietas baru cabai yang memiliki empat degradasi warna.
Warna tersebut antara lain merah, hijau, ungu, kuning, dan orange.
Adalah cabai hias atau lebih dikenal dengan sebutan cabai pelangi yang diciptakan oleh Syukur, dimana cabai tersebut cocok untuk dijadikan sebagai tanaman hias perkarangan rumah.
Cabai hias atau pelangi ini adalah hasil rekayasa genetik atau persilangan dari sejumlah varietas cabai.
Syukur menuturkan bahwa cabai pelangi tidak hanya dijadikan sebagai tanaman hias saja, melainkan cabai pelangi juga dapat dikonsumsi.
"Cabai hias ini diciptakan untuk masyarakat Indonesia, dan para petani lokal, selain warnanya yang variasi, cabai hias ini juga bisa dikonsumsi, sehingga banyak yang tertarik pada cabai ini," Ujar Syukur kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (12/10/2016) di kediamannya di Perumahan Alam Sinar Sari, Dramaga, Kota Bogor.
Ia menjelaskan, cabai ungara merupakan tipe cabai hias yang memiliki keunikan khusus dan tingkat kepedasan yang tinggi.

TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
"Cabai ungara ini paling pedas dari pada tipe cabe hias yang lain, tingkat kepedasan nya bisa lebih dari 1000 ppm (Part Per Million)," ujar Syukur.
Selain varietas tersebut, ada juga Syakira, Jelita, Namira, Ayesha, dan Lembayung yang juga merupakan tipe cabai hias.
Gradasi warna yang tercipta pada cabai hias merupakan serangkaian proses perubahan kematangan cabai.
"Misalnya cabai Syakira, saat proses kematangan, warna yang muncul pertama kali adalah warna kuning, kemudian orange, dan terakhir merah, jadi dalam satu tanaman cabai itu, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kematangan maksimal berbeda-beda setiap cabainya, kadang ada yang sudah merah duluan, sisanya masih kuning" kata Syukur.
Ia mengatakan, menanam cabai hias tak begitu sulit.
Cukup menanamnya di dalam pot dan meletakkannya di pekarangan rumah.
"Hanya menggunakan media tanam biasa, dan cukup diberi pupuk hidroponik AB Mix," terangnya.
Syukur menambahkan, dirinya bersama tim telah menemukan sebanyak 25 jenis cabai yang sebagian besar telah dirilis dan ditanam oleh para petani di berbagai daerah.
"Untuk masyarakat yang ingin menanam cabai hias ini bisa memesan bibitnya melalui online, sudah banyak tersedia di berbagai situs online," tutupnya.