Siswa Berprestasi
Siswi SMA Ini Sukses Sumbangkan Medali untuk Jawa Barat, Jadwalnya Padat Kerjakan PR di Sekolah
Pada ajang PON JABAR XIX Jawa Barat kemarin, Ayila berhasil lolos seleksi untuk masuk ke dalam tim cricket Jawa Barat.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL – Ayila Adzkiya (17), siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Bogor, yang mempunyai segudang prestasi.
Prestasi yang ditorehkan Ayila salah satunya adalah di cabang olahraga cricket.
Pada ajang PON JABAR XIX Jawa Barat kemarin, Ayila berhasil lolos seleksi untuk masuk ke dalam tim cricket Jawa Barat.
Ia dan timnya berhasil menyumbangkan medali perak untuk Jawa Barat.
Sejumlah prestasi lainnya di bidang olahraga cricket pernah dia raib, diantaranya kejurnas U-23 Cricket tahun 2014 di UNJ Jakarta, Juara 3 di Kejuaraan Cricket Kartini Cup bulan Apri 2016 lalu, Juara 2 U-19 tingkat Nasional yang mewakili Jawa Barat pada Bulan Desember lalu, serta ia juga pernah menjuarai perlombaan cricket Internasional, ia dan timnya berhasil meraih juara 2 dalam ajang Woman Triangular Series 2016 di Singapura.
Ayila yang kini duduk di bangku kelas 3 SMA jurusan IPA mengatakan, pada awalnya, ia tidak tertarik dengan olahraga cricket.
Namun, ketika ia duduk di bangku kelas 2 SMP, ia mulai tertarik untuk menggeluti olahraga tersebut, apalagi di SMP Ayila, terdapat ekstra kulikuler olahraga cricket.
"Saya malah gatau kalau olahraga cricket itu ada disini, terus saya mulai mencari tahu, dan akhirnya saya tertarik utnuk mengikuti club cricket,” kata Ayila kepada TribunnewsBogor, Kamis (13/10/2016).

TribunnewsBogor.com/Istimewa
Ayila banyak belajar seputar olahraga cricket ketika dirinya aktif di club cricketnya.
"Awalnya saya awam banget soal cricket, terus saya diajarain cara melempar dan memukul yang baik dan benar, pokoknya banyak hal yang saya pelajari dari club cricket saat itu,” katanya.
Jenuh
Siswi berkacamata ini mengaku sangat sulit membagi waktu antara latihan dengan belajar, bahkan ia sempat merasa jenuh ketika dirinya diwajibkan untuk latihan setiap hari, namun ia tetap menjalaninya dengan sepenuh hati.
"Kalau lagi ada turnamen atau ajang olahraga besar seperti PON kemarin, saya capek banget, pagi sampai sore saya harus sekolah, itu dari jam 7 sampai jam 3 sore, pulang nya lanjut latihan, sampai malam, setelah itu saya lanjut belajar sampai larut malam, belum lagi sebelum berangkat sekolah saya harus lari pagi dulu, memang sudah risiko," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya kerap mengerjakan PR di sekolah, lantaran jadwal latihan yang padat.