Gadis Berbadan Kurus Ini Menangis Saat Dibawa ke Rumah Sakit, Hal yang Dipikirkannya Bikin Miris
Meski tabah, namun Emak Otih tak bisa memendam rasa sedihnya saat cucu perempuannya terkulai lemas
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Cucu Mak Otih sudah dibawa ke rumah sakit.
Tapi keduanya, masih sangat kebingungan memikirkan biaya yang mesti dibayarkan.
Selama empat bulan terakhir, Mat Otih memang sangat bingung.
Pemegang kartus BPJS ini beberapa gagal memasukkan cucunya, Afivah Nur Oktaviani ke rumah sakit.
Mereka tinggal di pemukiman padat penduduk di Kampung Panca Galih, RT 3/3, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Emak Otih (82) hidup dalam kesederhanaan.
Meski demikian Emak Otih tabah dalam menjalani hidupnya.
Di rumah sederhana itu Emak Otih tinggal bersama tiga orang cucunya.
Untuk hidup sehari-hari Emak Otih dibantu sebuah yayasan yang memberikan bantuan kepadanya setiap satu bulan sekali.
Meski tabah, namun Emak Otih tak bisa memendam rasa sedihnya saat cucu perempuannya terkulai lemas selama lebih dari tiga bulan.
Pasalnya karena tidak memiliki biaya ia tak bisa membawa cucunya itu berobat kerumah sakit.
Beruntung ada seorang yang berbaik hati yang mau membawa cucunya ke rumah sakit tanpa biaya.
"Cucu emak sudah dirawat, kemarin ad yang datang, sebelum di bawa Afivah nangis katanya kalau di rumah sakit nanti siapa yang bayar, tapi orang yang bawa cucu emak bilang enggak usah pikirin biaya yang penting kamu sembuh," jelas Emak Otih saat ditemui di kediamannya, Minggu (6/10/2016).

TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Nenek berusia 82 tahun itu khawatir soal biaya perobatan cucunya.