Hadir di Acara Color Run, Dede Yusuf Tinggalkan 3 Pesan Ini Pada Pelajar Kota Bogor
seks bebas yang berpotensi terjadi di kalangan remaja juga sangat dikhawatirkan, ia menilai perlu adanya perhatian lebih dari para orang tuanya.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ardhi Sanjaya
Lapora Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf berikan sosialisasi program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) kepada ribuan pelajar Kota Bogor Minggu (6/10/2016) di Lapangan Kresna, Bogor Utara, Kota Bogor.
Dalam kegiatan tersebut Dede tampak mengenakan kaos berkerah warna hitam, dengan bawahan celana training hitam dan kacamata berwarna coklat.
Sosialisasi terebut diawali dengan agenda lari pagi bertajuk color run dengan mengitari Komplek Indraprasta, Kota Bogor.
Dede Yusuf besama Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto pun mengikuti agenda lari pagi tersebut.
Selepas itu, kegiatan selanjutnya adalah pemberian arahan dan motivasi dari Dede Yusuf terkait KKBPK kepada ribuan pelajar Sekolah di Kota Bogor.
Dede menyebutkan tiga hal utama yang dinilai menjadi masalah yang kerap dihadapi para remaja khusunya para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), ketiga hal tersebut adalah narkoba, seks bebas, dan pernikahan dini.
"Program ini terlaksana berkat BKKBN untuk sukses hindari sek bebas, narkotika, dan pernikahan Dini. Agar para pelajar sekolah bisa keren dengan berprestasi dan tidak terjebak pergaulan bebas," ujar Dede kepada TribunnewsBogor.com.
Dede menuturkan, secara fakta, sebanyak 50 persen korban narkoba adalah dari kalangan remaja. Ia menghimbau remaja menjauhkan rokok, sebab, berawal dari merokok, remaja bisa bisa merembet ke narkoba.
"Narkoba itu musuh kita, harus dijauhkan dari para pelajar, mereka sebagai generasi penerus bangsa sudah seharusnya menjauhi segala bentuk penggunaan narkoba, jangan sampai menjadi korban peredaran narkoba" tutur Dede.
Sementara itu, terkait pernikahan dini, Dede meminta kepada para pelajar sekolah agar tidak menikah diusia muda dan fokus terhadap pendidikan demi mencaapai sebuah prestasi.
"Angka pernikahan dini di Jawa Barat masih terbilang tinggi, kita akan cegah mengenai masalah tersebut melalui sosialisasi ini, para pelajar sekolah cukup konstenstrasi terhadap masa depannya dengan bersungguh-sungguh dalam belajar agar bisa berprestasi, jadi jangan menikah muda," ujarnya.
Lebih lanjut Dede mengatakan, seks bebas yang berpotensi terjadi di kalangan remaja juga sangat dikhawatirkan, ia menilai perlu adanya perhatian lebih dari para orang tuanya.
"Berbicara seks bebas memang sangat rawan sekali terjadi di kalangan remaja, sebisa mungkin para remaja terutama para pelajar sekolah terhindar dari hal ini, karena dampaknya sangat besar bagi masa depan anak itu sendirii," terang Dede.
Dede Berharap dengan diadakannya sosialisasi ini, diharapkan dapat mendorong para pelajar agar bersemangat dalam meraih masa depan yang cerah melalui prestasi membanggakan.
"Jangan sampai para pelajar ini kehilangna masa depan, kita harus tuntun mereka kepada hal-hal yang positif, melalui sosialisasi ini, diharapkan mereka dapat mengontrol diri mereka agar tidak terjerumus pada hal negatif," pungkasnya.
Attachments area