Hari Guru 2016
Perjuangan Soleh Mengajar Tanpa Bisa Melihat Wajah Muridnya
Mengajar anak berkebutuhan khusus memang tidak mudah, terlebih ia memiliki keterbatasan penglihatan.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Muhammad Soleh (37), penderita tuna netra telah mengabdikan dirinya menjadi seorang guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sejahtera Gunungbatu, Bogor Barat, Kota Bogor.
Meski memiliki keterbatasan penglihatan, tidak menyurutkan semangat Soleh untuk terus memberikan ilmu kepada para muridnya.
Soleh yang sudah tujuh tahun menjalani profesinya sebagai guru ini telah memberikan banyak kontribusi dalam dunia pendidikan.
Soleh mengaku, mengajar anak berkebutuhan khusus memang tidak mudah, terlebih ia memiliki keterbatasan penglihatan.
"Tidak mudah mengajar anak berkebutuhan khusus, apalagi kondisi saya seperti ini, perlu kasih sayang dan kesabaran, karena tidak semua murid bisa diajak berkomunikasi dengan mudah," ujar Soleh Kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (25/11/2016).
Ia mengaku tidak pernah bosan untuk terus membimbing dan mengarahkan para muridnya agar bisa mencapai masa depan yang cerah.
"Meski kondisi saya seperti ini, saya tidak patah semangat, dengan kondisi ini justru membuat lebih bersemangat lagi untuk bisa memberikan yang terbaik kepada para murid, kelak mereka akan menjadi murid-murid yang berguna bagi bangsa ini," ujar Soleh.
Bertepatan dengan Hari Guru yang jatuh pada hari ini, Daden Wiguna, Sahabat Soleh yang juga berprofesi sebagai guru mengatakan, kesabaran dan kegigihan Soleh patut diapresiasi dalam hal memberikan pembelajaran kepada muridnya yang bekebutuhan khusus.
"Soleh itu istimewa, dia tanggung jawab dan kerja keras, dia bisa menjadi motivasi murid-murid di sini agar bisa terus bersemangat dalam belajar, dan ini membuktikan bahwa siapapun bisa menjadi seorang guru, di Hari Guru Ini dia layak mendapatkan apresiasi atas kegigihannya," papar Daden.
Selain itu, Daden juga mengatakan bahwa semangat yang ditunjukan Soleh perlu diikuti oleh guru-guru lainnya, meski memiliki keterbatasan penglihatan, Soleh mampu menunjukan kinerja yang maksimal.
"Dia mandiri, saya yang berprofesi sebagai guru sangat mengapresasi semangat yang ditunjukan Soleh, saya dan teman-teman guru lainnya pun perlu memiliki semangat jiwa yang tinggi seperti Soleh," pungkas Daden.
Inilah guru tanpa tanda jasa, tapi berjasa mencedaskan anak Bangsa.(*)
------------------
Ikuti Berita Terkini Bogor !
Like Fanpage: TRIBUNnewsBogor.com
Follow Twitter: @TRIBUNnewsBogor
Instagram: @tribunbogor