Peserta Jalan Kaki ke Jakarta Tolak Tawaran Bus Dari Kapolres Bogor, Ini Alasannya
Ketika rombongan massa aksi ini melintas lalu lintas di ruas Jalan Raya Jakarta Bogor ini mengalami kemacetan cukup parah.
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Massa yang melakukan jalan kaki menuju Jakarta untuk mengikuti aksi 212, sempat ditawarkan untuk menumpangi bus.
Namun, massa menolak karena alasan ini.
Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky menawarkan kendaraan bus kepada rombongan aksi damai jilid III yang berjalan kaki menuju ke Jakarta pada Kamis (1/12/2016) sore.
Namun, penawaran yang diberikan oleh Kapolres Bogor ini ditolak oleh massa aksi.
Mereka lebih memilih berjalan kaki ketimbang naik kendaraan yang akan disiapkan.
Kapolres Bogor yang didampingi oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukhri Adji sempat berdialog dengan seorang rombongan massa aksi yang berangkat dari Masjid raya Kota Bogor ini.
"Kami dari kepolisian akan memfasilitasi menggunakan kendaraan bus dan akan diantar hingga tiba dilokasi tujuan, sehingga tidak melakukan long marc," ujar Kapolres Bogor kepada perwakilan massa.
Menurutnya, jika menggunakan kendaraan bus akan lebih cepat sampai di lokasi tujuan, sehingga warga yang akan melakukan aksi damai menuju Jakarta ada kesempatan untuk beristirahat.
"Sebab kondisi jalan cuma segini-gininya, kasihan masyarakat," tambahnya.

Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky berdialog dengan Ketua rombongan Gerakan Nasional Pengawal fatwa MUI (GNPF-MUI) Bogor Raya, Ustadz Dani, Kamis (1/12/2016)
Tak ayal, ketika rombongan massa aksi ini melintas lalu lintas di ruas Jalan Raya Jakarta Bogor ini mengalami kemacetan cukup parah.
Sebab, sebagian jalan digunakan oleh rombongan warga untuk berjalan kaki menuju Monumen nasional (monas), Jakarta untuk mengikuti aski damai besok.
Namun, tawaran dari polisi itu ditolak.
Ketua rombongan Gerakan Nasional Pengawal fatwa MUI (GNPF-MUI) Bogor Raya, Ustaz Dani mengatakan, pihaknya dan warga lainnya lebih memilih berjalan kaki hingga tiba di Jakarta.
"Saya sangat berterimakasih sekali dengan tawaran dari Pak Kapolres, tapi kami sudah bertekad untuk jalan kaki sampai dilokasi tujuan," kata dia pada Kamis (1/12/2016) saat melintas di Cibinong, Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya bukan tidak menghargai yang ditawarkan oleh aparat kepolisian untuk menggunakan kendaraan bus ke jakarta.
Sebab, ia dan juga rombongan lainnya ingin melakukan napak tilas semangat perjuangan Rosulluloh yang pernah berjalan kaki sejauh 500 kilometer.
"Kalau jarak Bogor Jakarta paling sekitar 54 kilometer, mungkin ini kami rasakan cuma sekali selama seumur hidup," tambahnya.
Kendati demikian, tawaran menggunakan kendaraan bus itu akan diterima olehnya saat perjalanan pulang dari jakarta ke Bogor.
"Tawaran itu akan sangat kami terima saat kembali dari Jakarta ke Bogor," tandasnya.
-------------------
Ikuti Berita Terkini Bogor !
Like Fanpage: TRIBUNnewsBogor.com
Follow Twitter: @TRIBUNnewsBogor
Instagram: @tribunbogor