PT KAI Klaim Pengguna Kereta Naik 18 Persen Pada Libur Natal dan Tahun Baru
Sebanyak 574.838 penumpang dari stasiun-stasiun yang berada di wilayah PT KAI Daop 1 Jakarta selama masa angkutan natal dan tahun baru 2016
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Masa Angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 (Nataru 2016/2017) yang dimulai tanggal 23 Desember lalu telah berakhir pada 8 Januari 2017.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Sapto Hartoyo menuturkan Selama 17 hari pelaksanaan angkutan Nataru 2016/2017 tersebut, tercatat PT KAI Daop 1 Jakarta telah memberangkatkan sebanyak 574.838 penumpang dari stasiun-stasiun yang berada di wilayah PT KAI Daop 1 Jakarta.
"Jumlah penumpang yang diangkut tahun ini mengalami peningkatan sebesar 18%, jika dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar 488.602 penumpang," tuturnya pada keterangan pers yang diterima TribunnewsBogor.com, Selasa (10/1/2017).
Sapto menambahkan Secara umum, pelaksanaan angkutan Nataru kali ini berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali.
Dari sisi kinerja operasi, rata-rata kelambatan keberangkatan KA pada tahun ini adalah 1 menit, lebih baik daripada tahun lalu yang mencapai rata-rata 2 menit.
Dan rata-rata kelambatan kedatangan KA yakni 26 menit, menurun dari tahun lalu yaitu 22 menit.
"Sementara untuk presentase ketepatan kedatangan KA tahun ini, hanya sebesar 14%," jelas Sapto.
Pada masa Angkutan Nataru 2016/2017 ini, PT KAI Daop 1 Jakarta total menyiapkan 77 kereta api (KA) terdiri dari 52 KA reguler, 8 KA fakultatif, serta 17 KA tambahan, meningkat 17% dibandingkan jumlah KA tahun lalu yang hanya 66 KA.
Dari 17 KA tambahan yang disiapkan tersebut, 7 KA diantaranya melayani rute Jakarta - Bandung dan mulai dioperasikan secara bertahap sejak 24 Desember 2016.
Menurut Sapto banyaknya KA yang melayani rute tersebut juga dipengaruhi dampak dari bergesernya pilar jembatan Cisomang yang menghubungkan kota Jakarta dengan Bekasi sehingga tonase kendaraan yang diperbolehkan melalui jembatan tersebut dibatasi.
"Pembatasan tersebut mengakibatkan tersendatnya arus kendaraan yang melalui jembatan tersebut, sehingga masyarakat yang hendak bepergian dari Jakarta menuju Bandung, ataupun sebaliknya beralih menggunakan moda transportasi KA," ujarnya.
Sapto menambahkan terbukti dari volume penumpang KA jurusan Jakarta - Bandung yang semula hanya 55.696 penumpang di bulan November, naik menjadi 98.760 penumpang di bulan Desember.
-------------------
Ikuti Berita Terkini Bogor !
Like Fanpage: TRIBUNnewsBogor.com
Follow Twitter: @TRIBUNnewsBogor
Instagram: @tribunbogor