Sosok Pria Paruh Baya yang Pernah Tak Naik Kelas Ini Jadi Google Doodle 6 Februari

Ketika di-klik, maka huruf-huruf yang tertempel seperti di atas mesin ketik akan bergerak seperti sedang dipakai.

Penulis: Tania Natalin Simanjuntak | Editor: Soewidia Henaldi

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tania Natalin Simanjuntak

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok pria paruh baya akan muncul ketika Anda mengetik google.com di perangkat komputer.

Ada tombol 'play' berwarna cokelat di tengah-tengah gambar itu.

Ketika di-klik, maka huruf-huruf yang tertempel seperti di atas mesin ketik akan bergerak seperti sedang dipakai.

Yang memakainya tak lain adalah sosok pria berambut kelabu di sebelah kiri.

Ia memakai kacamata serta kaus sederhana.

Kesukaannya memang menulis.

Sejarah mencatat namanya karena goresan pena dari tangannya menghasilkan buku-buku yang telah dibaca jutaan orang.

Berkat kepiawaiannya menulis ini, sejumlah penghargaan ia raih.

Tak main-main, ia menjadi satu-satunya orang Indonesia yang mendapatkan Doctor of Humane Letters dari Universitas Michigan tahun 1999.

Agak botak, memakai kacamata, kaus dan duduk di hadapan mesin ketik, itu adalah ciri khas dari seorang Pramoedya Ananta Toer.

Dikutip dari Wikipedia, nama aslinya adalah Pramoedya Ananta Mastoer.

Pria yang sempat tak naik kelas ini dikenal karena empat buku yang ia sebut 'Tetralogi Buru'.

Empat buku itu berjudul, 'Bumi Manusia', 'Anak Semua Bangsa', 'Jejak Langkah', dan 'Rumah Kaca'.

Google membuat Google Doodle hari ini dengan gambat Pram adalah untuk memperingati hari kelahirannya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved