Botol Miras Berserakan di Panggung Mati GOR Pajajaran, Ini Penjelasan Kadispora Kota Bogor
ke depannya pihaknya akan terus berupaya untuk bisa menjamin kenyamanan dan keamanan di dalam Komplek Gor Pajajaran ini.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Yudhi Maulana Aditama
lihat foto
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Komplek Gelanggang Olah Raga (GOR) Padjajaran dinilai belum bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kota Bogor.
Hal itu diutarakan langsung Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Bogor, Eko Prabowo.
Diakuinya, penerangan yang minim di sejumlah titik di Komplek Gor Pajajaran kerap membuat segilintir oknum melakukan perbuatan yang dinilai negatif.
"Gor ini belum memberikan sebuah rasa aman dan nyaman yang optimal, kadang ada berita kehilangan ponsel kalau lengah, atau kemarin saya lihat ada botol minuman keras di Panggung Mati, ini menjadi salah satu koreksi bagi kami," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (8/3/2017) di Stadion Pajajaran.
Dia pun mengatakan bahwa sebagian masyarakat kerap menganggap bahwa jalan di Komplek Gor Pajajaran merupakan akses untuk jalan umum.
Sehingga Komplek Gor Pajajaran sering dijadikan tempat untuk berputar arah dari Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Pemuda, atau pun sebaliknya.
"Padahal kan yang untuk umum itu fasilitasnya, bukan jalannya, pernah waktu itu gor ini ditutup untuk keamanan berdasarkan jam operasional kantor Dispora, karena kami juga memiliki keterbatasan personel keamanan, tapi sayangnya ada penolakkan dari masyarakat," terangnya.
Kendati demikian, lanjut dia, ke depannya pihaknya akan terus berupaya untuk bisa menjamin kenyamanan dan keamanan di dalam Komplek Gor Pajajaran ini.
"Nanti akan dibicarakan lagi dengan masyatakat terkait gor ini akan ditutup berdasarkan jam operasional pukul 16.00 WIB, kemudian akan ditambah penerangannya, terutama di Panggung Mati, kalau perlu nanti akan dipasang lampu tembak," pungkasnya.
