Bentrokan di Bogor
Mediasi Hingga Dini Hari, Ojek Online dan Sopir Angkot Sepakat Damai
pertemuan yang berakhir hingga dini hari tadi akhirnya disepati kedua belah pihak berdamai
Penulis: Soewidia Henaldi | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Setelah melakukan pertemuan hingga Kamis (23/3/2017) dinihari tadi, perwakilan sopir angkutan kota (angkot) dan ojek online sepakat damai.
Dikutip dari Twitter Polres Bogor Kota, mediasi antara sopir angkot dan driver ojek online digelar di Balaikota Bogor.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Ulung Sampurna Jaya, Danrem 061/Suryakancana Kolonel Inf Mirza Agus dan pimpinan Muspida lainnya.
Dalam pertemuan yang berakhir hingga dini hari tadi akhirnya disepati kedua belah pihak berdamai dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa.
"Dalam kesepakatan damai antara Angkot dan Ojek Online di Balaikota #Bogor semalam, mereka menyatakan siap untuk beraktivitas seperti biasa," cuit Twitter Polres Bogor Kota.
Kesepakatan damai dituangkan dalam surat perjanjian yang ditandatangani masing-masing perwakilan baik sopir angkot maupun ojek online.
Sementara itu pantauan TribunnewsBogor.com, pukul 07.30 WIB, angkutan kota sudah mulai beraktifitas kembali seperti biasa setelah dua hari sebelumnya mogok operasi.
Hal serupa juga dilakukan driver ojek online.
Namun, rasa takut dan khawatir terjadinya bentrok susulan masih dirasakan sopir angkot dan driver ojek online.
Ini terlihat dari sejumlah ojek online yang belum memakai jaket dan helm perusahaan tempat mereka bekerja.
Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan driver ojek online terlibat bentrokan di Terminal Laladon dengan ratusan sopir angkot.
Menurut seorang sopir angkot, Riki Somantri (24) bentrokan tersebut berawal dari ribuan ojek online iring-iringan melintas menuju Terminal Laladon dari arah Dramaga.
Para driver ojek online tersebut kemudian menyerang sopir angkot dengan melemparkan batu ke arah angkot.
"Kami para sopir lagi diem, lagi usaha, terus ojek online nyerang kami, saya yang ada di lokasi langsung lari," ujarnys kepada TribunnewsBogor.com.
Kemudian, lanjut dia, ribuan driver ojek online itu mulai merusak sejumlah angkot yang ada di terminal.
"Ada sekitar tiga angkot yang hancur, terus beberapa dari mereka masuk ke terminal," jelasnya.
Namun berbeda halnya dengan apa yang diungkapkan seorang driver ojek online, Anwar (35).
Dia justru mengatakan, bahwa para sopir angkot lah yang terlebih dahulu menyerang driver ojek online.
"Kita sebenarnya mau ketemu wali kota, mau diskusi, karena tadi siang kami mendapat kabar kalau salah satu dari kami ada yang diserang sopir angkot, tapi kami malah dihadang dan dilempari batu oleh sopir angkot di Terminal Laladon," ungkapnya.
Dari dua pendapat tersebut, tampaknya sopir angkot maupun ojek online sama-sama tidak ingin disalahkan.
Namun yang pasti, bentrokan antara sopir angkot dan ojek online tersebut saat ini telah dilerai polisi.
Situasi di lokasi pun saat ini sudah normal dan polisi masih berjaga di lokasi bentrokan.