Tabrakan Maut di Puncak

Bus Pariwisata yang Tabrakan di Puncak Merupakan Bus Bekas

Bus yang menabrak belasan kendaraan hingga menewaskan tiga orang itu membawa rombongan ke Taman Wisata Matahari

Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Kecelakaan maut di jalur Puncak 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI -- ‎Kasubdit Bingakkum Ditlantas Polda Jawa Barat, AKBP Matrius berujar bahwa perusahaan bus pariwisata yang terlibat tabrakan beruntun di Tanjakan Selarong, Megamendung, Kabupaten Bogor terlalu memaksakan kehendak.

Bus yang menabrak belasan kendaraan hingga menewaskan tiga orang itu membawa rombongan ke Taman Wisata Matahari, Kabupaten Bogor.

Ia juga mengatakan bahwa kecelakaan banyak terjadi karena kendaraan umum yang tidak layak.

"Ada yang order 5 bus,‎ tapi yang tersedia cuma 4 bus. Biar cukup, bus bekas yang tak dipakai diperbaiki," kata Matrius saat ditemui di kantor Sub Unit Tol Jagorawi Laka Lantas Polres Bogor, Minggu (23/4/2017).

Kasubdit Bingakkum Ditlantas Polda Jawa Barat AKBP Matrius saat ditemui di kantor Sub Unit Tol Jagorawi Laka Lantas Polres Bogor, Minggu (23/4/2017).
Kasubdit Bingakkum Ditlantas Polda Jawa Barat AKBP Matrius saat ditemui di kantor Sub Unit Tol Jagorawi Laka Lantas Polres Bogor, Minggu (23/4/2017). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Selain itu tanjakan yang menjadi black spot atau titik rawan itu juga sering kali terjadi kecelakaan.

Malah, kasus yang sebelumnya terjadi juga dikarenakan rem blong.

"Masalah rem blo‎ng itu berulang sudah 3 tahun, ini yang ke 18," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved