Tabrakan Maut di Puncak
Terungkap ! Penyebab Tabrakan Maut di Puncak, Sopir Bus Lakukan Ini Saat Ngerem
Ternyata, bus yang mengangkut puluhan penumpang itu mengalami kerusakan di bagian persenelingnya.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Setelah melakukan pemeriksaan bus PO HS Transport yang terlibat tabrakan beruntun di Jalan Raya Puncak, tepatnya di tanjakan Selarong, Gadog, Kabupaten Bogor, polisi menemukan bukti baru.
Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama menjelaskan, hasil pemeriksaan oleh tim ahli dari Mabes Polri ditemukan sejumlah penyebab bus yang dikemudikan Bambang Hernowo (51) bertabrakan dengan kendaraan di depannya.
Ternyata, bus yang mengangkut puluhan penumpang itu mengalami kerusakan di bagian persenelingnya.
"Ada temuan roda gigi perseneling yang rusak, yaitu gigi 2 dan gigi 1. Kita bisa asumsikan, kondisi rem bus tersebut tidak baik sehingga sopir menggunakan perseneling untuk membantu pengereman," ujar AKP Hasby kepada wartawan, Senin (24/4/2017).
Kasat lantas juga menambahkan, bus HS Transport juga tidak dilengkapi rem tangan.
"Kondisi kampas rek juga tidak baik," katanya.

Kondisi kampas rem yang tipis kata AKP Hasby menyebabkan pengereman tidak maksimal.
"Tidak ideal untuk digunakan apalagi mengangkut banyak penumpang," ujarnya.
Kondisi itu katanya, menyebabkan bus gagal melakukan pengereman saat melintas di jalan yang menurun.
Kronologi
Tabrakan beruntun di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat melibatkan 13 kendaraan, Sabtu (22/4/2017).
Informasi yang didapat TribunnewsBogor.com, bus pariwisata HS bergerak dari arah Puncak menuju Jakarta sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat melintas di Turunan Selarong, bus kehilangan kendali lalu bergerak ke kanan jalan dan menabrak kendaraan mobil Grand Livina bernopol B 7401 NDY.
Lalu, bus masih terus bergerak dan menabrak pengendara motor Vario, dan kembali menabrak mobil Daihatsu Aila bernomor polisi Nopol F 1423 NH dan pengendara Yamaha Vixion.