Eksekusi Wisma Latimojong Ditunda, Wali Kota Bogor Akan Kordinasi dengan Gubernur Sulawesi Selatan
Ketegangan sempat terjadi ketika pihak Pengadilan Negeri Bogor membacakan putusan eksekusi.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Mendapat hadangan dari mahasiswa asal Sulawesi Selatan, eksekusi Wisma Latimojong, Jalan Semeru, Bogor Barat, Kota Bogor ditunda.
Ketegangan sempat terjadi ketika pihak Pengadilan Negeri Bogor membacakan putusan eksekusi.
Eksekusi tersebut berdasarkan surat penetapan ketua PN Bogor tanggal 30 Desember 2016 dengan nomor: 17/Pdt/Eks/2016/PN.Bgr jo No.61/Pdt.G/2012/PN.Bgr.
Pengadilan Negeri Bogor memerintahkan pada penghuni untuk mengosongkan, meninggalkan, dan menyerahkan objek tersebut secara sukarela pada pemohon eksekusi Yayasan Ghazali Bogor selaku pemiliknya.
Kala itu, situasi memanas hingga terjadinya gesekan antara mahasiswa dengan petugas keamanan.
Mahasiswa tak terima, tempat tinggal yang sudah lama mereka tempati berpindah tangan.
"Jangan dulu di eksekusi, karena ini ada proses hukum yang sedang berjalan karena kita sudah ajukan PK," ujar Andi penasehat IKAMI Sulawesi Selatan Cabang Bogor.
Saat akan melakukan eksekusi petugas Satpol PP Kota Bogor mendapat penghadangan dari penghuni lahan.
Dengan menaruh bambu berukuran besar yang di arahkan keluar pagar para mahasiswa tersebut berdiri menghadang petugas Satpol PP
Bukan hanya itu, para mahasiswa pun sebelumnya sudah menyiapkan kayu dan ban yang telah disiapkan di halaman wisma.
Saat petugas datang untuk melakukan ekeskusi, para mahasiswa pun membakar ban tersebut.
Sempat terjadi kericuhan dan dua kali semprotan water canon.
Akibatnya proses eksekusi ditunda agar situasi tetap kondusif.
"Ya pada intinya eksekusi ditunda karena kondisional, karena kan itu yang berada di dalam juga mahasiswa, adik-adik kita juga," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya.
Ulung menjelaskan bahwa nantinya akan ada proses koordinasi antara dua kepala daerah yaitu Wali Kota Bogor dan Gubernur Sulawesi Selatan.
Mengenai banyaknya petugas dan adanya watercanon dan baracuda yang disiapkan Ulung mengatakan bahwa dirinya hanya menjalankan tugas.
"Kita kan hanya menjalanka tugas jadi tadi itu hanya antisipasi untuk keamanan para petugas," ujarnya.