Cerita Unik Dari Dua Gunung Hits di Bogor, Dari Pemuda Misterius Sampai Keris Bercahaya
Gunung yang menjulang tinggi di dataran Bogor ini juga menyimpan sejumlah kisah unik cenderung magis.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
"Anak itu namanya Arjun, dia suka minta tolong untuk dicarikan kayu bakar untuk masak, dia juga suka turun ke bawah untuk tahlil atau ngaji," ucap Karnan kepada TribunnewsBogor.com beberapa waktu lalu.
Selama tinggal di goa tersebut saat malam atau subuh sering kali terdengar Arjun mengaji.
"Kalo malam atau subuh suka dengar ada yang ngaji, pas dilihat ke atas si Arjun lagi ngaji," ucapnya.
2. Gunung Lalana atau Puncak Lalana
Bule adalah seorang ranger Puncak Lalana yang bertugas memantau wisatawan yang berkunjung ke Gunung Lalana.
Bahkan Bule pun rajin memungut sampah yang ada di atas Puncak Lalana.
Berbagai pengalaman seru pun telah ia rasakan, bahkan yang berbuhungan dengan hal gaib sekalipun.
Bule mengaku pernah melihat keris bercahaya berada di atas puncak gunung.
Kejadian tersebut ia alami pada tahun 2015 lalu, tepat dimana saat itu jalur Puncak Lalana baru saja dibuka untuk umum.
"Kalau gunung ini bisa dibilang gunung yang bersih lah kang, jadi ada yang ngejagainya yang enggak bisa dilihat dengan kasat mata. Kalau kita baik dan sopan mereka senang, tapi kalau sudah niatnya buruk mending jangan naik," turur Bule kepada TribunnewsBogor.com.

Bule menambahkan,saat gunung ini baru beberapa bulan dibuka untuk umum.
Tak sengaja ia sempat melihat beberapa cahaya melintas menuju puncak gunung.
Saat itu ia yang sedang berada di jalur pendakian melihat dari kejauhan cahaya tersebut jatuh di atas batu karang.
Saat didekati tampak sebuah keris menancap dengan mengeluarkan cahaya.
"Saya lihat dari jarak dua meter keris itu nyala, tapi enggak lama hilang, sampai sekarang masih ada disitu kerisnya dan dijaga jangan sampai ada yang narik," tuturnya.
Selain itu banyak juga cerita legenda tentang Puncak Gunung Lalana.
Menurur cerita dari sesepuh desa, gunung tersebur menjadi tempat peristirahatan dan pertapaan para lelaki pengelana.
"Ada goa dalamnya dua puluh lima meter, dari cerita orang tua dulu, goa itu dipakai bertapa oleh para jajaka lalana (lelaki pengelana), dan gunung ini juga dipakai istirahat oleh jajaka lalana yang sedang melakukan perjalanan," pungkasnya.