Lewat Green Mini Diary Mahasiswa IPB Ajarkan Warga Cinta Lingkungan
Buku harian dinilai dapat menggambarkan kondisi terkini anak-anak binaan terhadap aktivitas keseharian mereka.
Penulis: Soewidia Henaldi | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Usia anak-anak adalah masa paling tepat untuk menanamkan sikap dan perilaku positif.
Kebiasaan baik yang ditanamkan sejak kecil akan lebih lama bertahan menjadi perilaku keseharian yang lebih tahan lama.
Beberapa kebiasaan baik itu salah satunya adalah mencintai lingkungan sehat.
Namun, untuk membentuk kebiasaan itu tentunya dibutuhkan pendorong agar tercipta kondisi demikian.
Beranjak dari hal itu, sekelompok mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKMM) bidang Pengabdian Kepada Masyarakat menghadirkan cara menarik untuk meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap lingkungan.
Lokasi yang menjadi obyek penelitian adalah warga di Desa Cihideung Ilir, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini dikemas dalam program Green Mini Diary (G-Midi).
PKMM yang diketuai Zainul Muzakki ini berlangsung beberapa waktu lalu.
Memakai sarana buku harian (Diary) sebagai media implementasi program.
PKKM ini beranggotakan Zainul Muzaki, Adinda Aisyah, Erlina Hanifah, Adi Poernomo, dan Rizky Adivia Pratama.
Buku harian dinilai dapat menggambarkan kondisi terkini anak-anak binaan terhadap aktivitas keseharian mereka.
Untuk penilaian tersebut diambillah lima buah indikator yaitu pemanfaatan energi, penggunaan listrik, penggunaan air, transportasi, dan pengelolaan sampah.
Setiap indikator diberikan contoh kegiatan keseharian yang biasa anak-anak lakukan.
Setiap harinya dalam seminggu anak-anak mengisi tabel jika mereka melakukan salah satu kegiatan yang ada di buku G-Midi.
Untuk membuat kegiatan tersebut menyenangkan, Tim G-Midi membuat stiker bergambar yang ditempel saat mereka telah melakukan kegiatan tersebut.
Menariknya dari buku ini adalah dari kegiatan sederhana menempel stiker tersebut, tim PKM akan mengolahnya menjadi nilai poin sebagai parameter untuk mengetahui sikap anak-anak terhadap lingkungan.
Sikap anak-anak pun dapat dianalisis pada indikator mana mereka memiliki poin terendah.
Jika poin tersebut dapat diketahui maka perlakuan terhadap poin terendah itulah yang menjadi tindak lanjut dari kegiatan meningkatkan cinta lingkungan.
Kegiatan yang dilakukan pada program G-Midi untuk mendukung program buku harian diantaranya permainan bertema lingkungan, menonton film tentang menjaga lingkungan, serta membuat berbagai kreasi dari barang bekas.
Setiap minggunya sekitar empat puluh hingga lima puluh siswa antusias mengikuti program G-Midi.
Beberapa pihak yang terlibat dalam program ini diantaranya guru serta orang tua murid. Kedua pihak tersebut merupakan pendukung penting dari anak-anak dalam menerapkan perilaku hidup cinta lingkungan.
Untuk itu dilakukan sosialisasi dan komunikasi terhadap guru dan orang tua murid.
Pembuatan modul juga dilakukan oleh Tim G-Midi agar bisa mereplikasi kegiatan serupa di tempat lain.
Melalui PKMM G-Midi, anak-anak diharapkan dapat meningkat kepeduliannya terhadap lingkungan.
"Kita sebagai orang-orang dewasa yang telah mengerti harus mulai melakukan hal-hal kecil seperti menjaga lingkungan sekitar kita dan mengajak anak-anak untuk cinta lingkungan itu perlu dilakukan," ujar Zainul.(*)