Syiar Ramadhan di Pondok Pesantren

Menelisik Kampung Santri Pagentongan Bogor, Enam Pondok Pelajari Bidang Berbeda

enam pondok pesantren yang saat ini berada di wilayah Kampung Pagentongan ini diurus oleh keturunan KH Muhamad Falak.

Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Pondok Pesantren Al Falak 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Julukan kampung santri tampaknya sudah kental bagi warga yang tinggal didaerah ini.

Bagaimana tidak, di kawasan Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor ini telah berdiri enam pondok pesantren yang jaraknya hanya belasan meter saja.

Asal muasal berdirinya delapan pondok pesantren ini berawal dari dibangunnya Pondok Pesantren Pagentongan yang kini sudah berganti nama menjadi Pondok Pesantren Al Falak Pagentongan Bogor.

Pondok Pesantren Al Falak Pagentongan usianya kini sudah lebih dari satu abad sejak pertama kali dibangun oleh ulama tersohor asal Banten, KH Tubagus Muhamad Al Falak bin KH Tubagus Abas atau lebih dikenal dengan nama Mama Falak.

Tubagus Rahmatulloh (39) cucu dari pendiri Pondok Pesantren Al Falak Pagentongan mengatakan saat ini ada enam pondok yang masing-masing mempunyai kebidangan khusus dalam mempelajari agama.

Enam pondok pesantren tersebut yakni Pondok Pesantren Pagentongan yang merupakan induk dari seluruh pondok pesantren ditempat itu.

Kemudian, Alfalakiyah, Pondok Pesantren Al Um, Pondok Pesantren Riyadutafsir, dan Pondok Pesantren Raudhatul Tolibin.

"Masing-masing ada yang diunggulakan, kalau di Pondok Pesantren Al Falak misalnya dikhusukan cara membaca alqur'an dan penerapan ilmu tajwidanya," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com.

Menurutnya, enam pondok pesantren yang saat ini berada di wilayah Kampung Pagentongan ini diurus oleh keturunan KH Muhamad Falak.

Pondok Pesantren Al Falak
Pondok Pesantren Al Falak (TribunnewsBogor.com/Damanhuri)

"Semuanya keluarga besar keturunan abah (KH Muhammada falak)," kata dia.

Sehingga, kata dia, tidak heran jika sering kali orang menyebut wilayahnya itu sebagai kampung santri.

"Mungkin di bogor cuma ada disini, karena satu kampung itu ada enam pondok pesantren sekaligus," kata dia.

Sementara itu, KH Muhamad Falak memang dikenal oleh masyarakat terutama warga Bogot sebagai ulama yang memiliki tingkatan ilmu cukup disegani.

Tak heran, jika makamnya saat ini dijadikan tempat ziarah kubur oleh warga.

Mereka yang datang ke makam Mama Falak ini rata-rata untuk berdoa dan mengaji.

Terlebih saat memasuki bulan suci ramadhan, sering kali digunakan oleh para santri disana untuk tadarus al qur'an.

Keberadaan Pondok Pesantren Al Falak Pagentongan Bogor sudah tidak asing lagi ditelinga warga Bogor maupun ditelinga para alim ulama.

Pesantren yang mulai berdiri sejak tahun 1901 ini semula dibangun dengan nama Pondok Pesantren Pagentongan lantaran lokasinya berada di Kampung Pagentongan, Kota Bogor.

Namun, sekitar tahun 1980-an namanya telah berubah menjadi Pondok Pesantren Al Falak Pagentongan.

Nama Al Falak ini diambil dari pendiri sekaligus pimpinan pondok pesantren Al Falak yakni KH Tubagus Muhamad Falak bin Tubagus Abas yang meninggal dunia pada tahun 1972 silam.

Dahulu, KH Tubagus Muhamad Falak atau yang santer dikenan nama Mama Falak ini terkenal dengan keahlian ilmu falak yang ia pelajari saat berguru di Mekah.

Pondok Pesantren Al Falak
Pondok Pesantren Al Falak (TribunnewsBogor.com/Damanhuri)

Hal itu yang membuat Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno seringkali mendatangi pondok pesantren yang berlokasi di Kampung Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor ketika ia masih menjabat sebagai kepala negara saat itu.

"Menurut saksi hidup yang pernah saya tanyakan, Bung Karno itu kalau datang selalu malam dan engga pernah siang hari," tutur Tubagus Rahmatulloh (39) cucu KH Tubagus Muhamad Falak saat ditemui TribunnewsBogor.com dilokasi.

Lebih lanjut dia mengatakan, Soekarno yang ketika itu tinggal di Istana Bogor tersebut datang ke Pesantren Al Falak Pagentongan Bogor datang bersama sejumlah pengawalan kepresidenan.

"Bung Karno biasanya datang diatas pukul 23.00 WIB atau diatas pukul 01.00 WIB malam. Kalau lagi engga pakai mobil terkadang ia datang naik delman kesini agar bisa ketemu sama Abah (KH Tubagus Muhamad falak)," kata lelaki yang selama 18 tahun mencari fakta sejarah jejak kakeknya itu.

Bahkan, Sang Proklamator itu pernah datang langsung menemui Mama Falak untuk meminta masukan tekait pemerintahan yang sedang dipimpinannya saat itu.
"Soekarno dulu pernah kesini untuk menanyakan penentuan awal ramadhan ke abah," kata dia.

Lelaki yang akrab disapa Agus Mancil ini juga mengatakan, Pondok Pesantren Al Falak pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama besar untuk rapat darurat sebelum Kemerdekaan untuk menentukan tanggal hari kemerdekaan Republik Indonesia.

"Jadi para ulama itu berkumpul bersama abah disini untuk mendorong secara spiritual terhadap kemerdekaan Indonesia. tapi sayangnya hal ini tidak masuk dalam sejarah karena tidak banyak yang tahu saat itu," ungkapnya.

KH Tubagus Muhamad Falak merupakan tokoh ulama besar yang berasal dari Banten.

Beliau dikenal sebagai ahli falak yang tidak sembarangan orang mempelajari ilmu tersebut.

KH Tubagus Muhamad Falak meninggal dunia di usia 130 tahun.

KH Tubagus Muhamad Falak lahir di Sabi, Pandeglang Banten pada tahun 1842 Masehi dan meninggal di Pagentongan, Bogor pada hari rabu, 19 juli 1972.

Sepeninggalannya, kepemimpinan pondok pesantren dilanjutkan oleh putranya yakni KH Tubagus Muhamad Tohir dan terus turun temurun hingga ke cucu dan cicitnya yang masih tetap konsiten mensyiarkan islam lewat pondok pesantren hingga saat ini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved