Breaking News

Arie Kriting Tejaring Razia Satpol PP, Begini Kisahnya

Bagi mereka yang tidak bisa menunjukkan KTP dan tanpa penjaminan kerabatnya di Balikpapan, akan menjalani proses sidang, dan terancam dipulangkan.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
KOMPAS.com/Dani J
Komedian Arie Kriting kooperatif juga ikut terjaring razia yustisi Satuan Polisi Pamong Praja di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur. Gara-garanya, Arie tidak bisa menunjukkan KTP saat razia berlangsung. Razia ini berlangsung untuk mengantisipasi pendatang tanpa identitas dan tujuan jelas. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Komedian Arie Kriting kooperatif dan cukup tenang saat terjaring Satuan Polisi Pamong Praja di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur. 

Ia berurusan dengan Satpol PP karena tidak bisa menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat razia berlangsung.

Arie baru saja tiba di Balikpapan dengan menumpang KM Lambelu dari Baubau, Sulawesi Tenggara. Rencananya ia akan menghadiri pernikahan dan tinggal 2 hari di Balikpapan. Tak disangka, saat tiba, Satpol PP sedang menggelar razia identitas pendatang. 

Untuknya, kerabat Arie di Balikpapan menjamin kehadiran komedian ini selama di Balikpapan. Arie pun melenggang pergi.

"Tak masalah bila aturannya seperti itu, yang penting maksud dan tujuan jelas. Aturan kan bukan untuk mempersulit tapi untuk melindungi masyarakat juga," ujar Arie, Kamis (6/7/2017).

Pemerintah kota memang kerap memeriksa pendatang, khususnya di masa-masa arus balik Lebaran. Mereka yang tidak ber-KTP Balikpapan didata dan dimintai keterangan.

Bagi mereka yang tidak bisa menunjukkan KTP dan tanpa penjaminan kerabatnya di Balikpapan, akan menjalani proses sidang, dan terancam dipulangkan.

Kepala Satpol PP Balikpapan, Freddy Pasaribu mengatakan, razia ini untuk memantau orang yang masuk ke Balikpapan.  Pemkot berharao,pendatang baru memiliki tujuan jelas dan tempat tinggal yang terpantau selama di Balikpapan.

Freddy menjelaskan, umumnya pendatang dibawa kerabatnya ke Balikpapan lantas menetap. Untuk itu, pihaknya menggelar razia agar identitasnya diketahui sejak dini.

"Tujuan ke mana, dilengkapi catatan kependudukan atau tidak. Dan ini akan berlanjut hingga kecamatan juga melakukan hal serupa,” kata Pasaribu.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendataan Penduduk dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Balikpapan, Abi Darda mengatakan, razia ini berniat mengingatkan pendatang yang menetap lama, khususnya karena bekerja, mesti memberitahukan kehadirannya.

Mereka yang menetap itu diwajibkan mengurus kepindahannya dari tempatnya terdahulu. Semua diberlakukan demi tertib administrasi kependudukan.

"Masih banyak warga yang malas mengurus surat pindah. Menetap di tempat baru ya harusnya KTP ikut pindah juga," imbuhnya.

Abi mengungkapkan, Balikpapan memiliki daya tarik karena dianggap sebagai kota dengan peluang kerja yang lebar. Itulah mengapa pendatang cukup banyak di Balikpapan.

Disdukcapil mendata 29.201 pendatang menetap di Balikpapan selama 2016. “Kebanyakan memang orang yang ingin bekerja,” kata Abi.

Sementara hingga Juni 2017, terdata baru 9.854 pendatang masuk Balikpapan dan menetap. Abi memperkirakan, tahun ini jumlah pendatang tidak melebihi angka tahun 2016.

(Berita ini sudah dipublikasikan di Kompas.com dengan judul Ketika Komedian Arie Kriting Terjaring Razia Satpol PP Balikpapan)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved