Nikah Muda Belasan Ibu di Kampung Ini Dibekali Buku Biar Tidak Diceraikan Suami

Sebanyak 15 orang ibu muda yang disebut sebagai Ibu Siaga dalam program ini menerima berbagai informasi pendidikan

Penulis: Soewidia Henaldi | Editor: Soewidia Henaldi
Humas IPB
Pasangan muda di Kampung Cikarawang, Desa Tegalwaru, Kabupaten Bogor mendapatkan pembekalan dari mahasiswa IPB dan PKK agar terhindar dari perceraian. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Keluarga merupakan basis dasar pendidikan dan perkembangan manusia yang berperan penting dalam rangka menjaga sumberdaya manusia Indonesia.

Namun, proses berkeluarga memiliki berbagai tantangan.

Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah adalah angka pernikahan dini yang masih tinggi terutama di daerah-daerah yang masih tradisional.

Masalah yang disoroti dari pernikahan dini yang banyak terjadi adalah kematangan psikologis rendah, fisiologis yang lemah, dan berbagai masalah dari segi sosial dan ekonomi.

Akibatnya, pasangan yang menikah di usia dini cenderung rentan terhadap keretakan rumah tangga seperti kekerasan hingga perceraian.

Berangkat dari masalah itu, sekelompok mahasiswa dari Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggagas program pendidikan ibu muda untuk meningkatkan kualitas keluarga pada pasangan menikah usia dini yang disebut Siaga Dini.

Kegiatan ini diketuai oleh Novan Aji Imron beserta timnya yaitu M Febri Ramdani, Samsa Wigar Prayitno, Naila Aliya Marhama, dan M Wildan Aziz.

Mereka sudah melakukan kegiatan ini sejak Maret 2017 lalu melalui rangkaian program Siaga Dini bagi ibu muda usia 16-20 tahun di Kampung Cikarawang, Desa Tegalwaru, Kabupaten Bogor.

Sebanyak 15 orang ibu muda yang disebut sebagai Ibu Siaga dalam program ini menerima berbagai informasi pendidikan keluarga terkait perannya sebagai orangtua.

"Ketika belajar menjadi seorang ibu yang baik, maka pengasuhan yang diberikan ibu akan lebih baik dalam mendidik generasi," ujar Naila Aliya Marhama dalam siaran pers Humas IPB yang diterima TribunnewsBogor.com.

Naila menjelaskan, keluarga Siaga Dini memiliki beberapa tema yaitu keluarga bahagia, anak ceria, dan ekonomi kreatif.

Ibu-ibu Siaga diharapkan terbuka wawasannya dalam pentingnya membangun keluarga berkualitas, baik dalam hal komunikasi, meningkat kapasitasnya dalam hal pengasuhan anak, dan terakhir pelatihan wirausaha agar Ibu Siaga memiliki keahlian dalam mengatasi masalah ekonomi.

"Berbagai tema tersebut dituangkan dalam beberapa kegiatan seperti diskusi dalam ruangan, melakukan kunjungan luar ruangan, dan praktik pembuatan aneka makanan," katanya.

Setiap Ibu Siaga memiliki sebuah buku yang disebut sebagai Buku Cantik sebagai catatan materi yang dipelajari pada tiap pertemuan.

Lewat buku tersebut, Ibu Siaga Kampung Cikarawang dapat mengulang lagi ilmu yang didapat ketika kelas diskusi dilaksanakan.

Kegiatan ini juga melibatkan PKK dan perangkat kampung maupun desa.

"Ke depan, Tim PKM-M Siaga Dini akan membuatkan modul pelaksanaan program agar dapat ditiru oleh daerah lain," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved