Diduga Bakar Umbul-Umbul Merah Putih, Santri Ibnu Masud Disebut Tak Pernah Bicara Pada Warga
Kecurigaan warga diperkuat dengan sejumlah saksi yang melihat saat umbul-umbul tersebut dibakar.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TAMANSARI - Kegeraman warga Kampung Jami, Desa Sukajaya, Tamansari, Kabupaten Bogor ketika menemukan umubul-umbul merah putih terbakar mengarah pada Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur'an Ibnu Mas'ud.
Kecurigaan warga diperkuat dengan sejumlah saksi yang melihat saat umbul-umbul tersebut dibakar.
Menurut warga sekitar, Muhamad Iting (56), pondok pesantren tersebut memang dikenal sangat tertutup.
Baca: 23 Orang Diperiksa Polisi Terkait Pembakaran Umbul-Umbul Merah Putih di Bogor
Para santri bahkan tak diperkenankan untuk berkomunikasi dengan pribumi.
"Jadi dia selalu tertutup, santrinya ditanya, gak boleh ada yang keluar, kecuali saat waktu olahraga, ya, tapi dikawal," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (17/8/2017).
Santri yang menuntut ilmu di pesantren tersebut, kata Iting, mayoritas bukan warga Bogor.
Baca: Warga Tamansari Bogor Buru Pembakar Umbul-Umbul Merah Putih Sampai ke Pesantren
Selain tak pernah berkomunikasi, santri dan pengelola pesantren juga hampir tak pernah melibatkan warga, atau sekadar mengundang bila mengadakan acara keagamaan.
"Semua orang luar Bogor gak ada yang orang sini, warga juga gak pernah solat di sini. Soal ajarannya, ditanya dia cuma alquran aja ngakunya," katanya.
Iting juga menduga, pesantren yang dihuni ratusan santri itu belum memiliki izin mendirikan bangunan (IMB).
"Kalo ada ibadah malam jum'at, tidak ada ajakan kepada warga, masing-masing aja, saya juga gak tahu itu di dalemnya orang mana aja," ungkap Dani.
Ia juga menambahkan para santri biasanya keluar pada hari jumat, itu pun hanya olahraga lari-lari di desa tersebut.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Kamis (17/8/2017), ketika diketahui terjadi pembakaran umbul-umbul merah-putih yang dipasang warga, masyarakat langsung mengurumuni gerbang pesantren tersebut.