Sistem Buka Tutup di Jalur Empang Bikin Macet, Anggota Dewan : Petugas Lalinnya Kurang
Sendy pun menyebut bahwa, sosialisasi kepada masyarakat terkait adanya pemberlakuan sistem satu arah itu tidak maksimal.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Penerapan sistem satu arah pada jalur Empang - Pasir Kuda akibat adanya betonisasi dikritisi Anggota Komisi C DPRD Kota Bogor, Sendy Pratama.
Menurutnya, pada hari pertama pemberlakuan sistem satu arah tersebut membuat kemacetan di sepanjang jalan Pasir Kuda menuju Empang dan berdampak ke beberapa ruas jalan penghubung Jalan Pasir Kuda maupun Empang.
"Kemacetan mengekor hingga jalan jembatan merah, saya dari Gunungbatu tadi sulit untuk keluar, kalau naik mobil susah lewat, akhirnya saya naik motor ke kantor DPRD," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (21/8/2017) di ruang kerjanya.
Sendy pun menyebut bahwa, sosialisasi kepada masyarakat terkait adanya pemberlakuan sistem satu arah itu tidak maksimal.
Seharusnya, lanjut dia, perencanaan hingga pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut harus dipersiapkan dengan matang.
"Juga harus diukur dan dipertimbangkan dampak kepada masyarakatnya, terlebih itu merupakan jalur utama penghubung daerah Ciomas dan Gunung Batu menuju Jalan Empang," katanya.
Sendy melanjutkan bahwa, pengerjaan proyek tersebut pun seharusnya dikerjakan pada malam hari.
"Kalau tetap siang hari harus ada kerjasama antara polisi dan Dinas Perhubungan (Dishub)," jelasnya.
Berdasarkan pantauannya di lapangan, petugas yang mengatur lalu lintas masih kurang.
"Saya melihat hanya ada kurang lebih lima orang disepanjang Gunung Batu hingga ke Pasir Kuda, tentu ini malah berdampak kemacetan ke ruas jalan lainnya," pungkasnya.