Mantan Istri Hadir Di Acara Gosip, Aktor Ini Curhat Panjang Soal Dua Anaknya, Ada Apa Lagi Sih?
Di acara itu, Marwa menceritakan pertemuannya dengan sang anak sambil menahan tangis.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
"Bag.I:
Apa benar mencintai anak apa bila lari dr rumah tangganya sendiri? Apa benar mencintai anak bila mengumbar aib rumah tangganya sendiri? Apa benar mencintai anak apabila MERUSAK harkat martabat dn kemerdekaan anak utk memiliki nama baik anaknya sendiri?
Apa seorang bapak dr anak2xnya sendiri adalah orang yg pantas dimusuhi dan diperangi?
Setahu saya kalau kt mencintai sesorang apa lg darah daging sendiri tentu HARUS tanpa suatu kondisi apapun, apalagi semua dimulai dg sebuah komitmen suci yang berawal dr keikhlasan dn tanpa keterpaksaan....
well ini mungkin beda kalau kt tahu akan berurusan dg kaum munafik.
Apa semua orang muslim akan melakukan semua diatas ini dn mengaku sdh beragama Islam? Setahu sy itu semua segala sesuatu yg dilaknat Allah SWT.
Mendengar komentar orang2x yg menyaksikan acaranya Fenny Rose kemarin 29 /8/'17 Alhamdulillah msh banyak orang2x waras dn dg iman Islam merekamenenangkan dan membuka pikiran saya.
Seandainya hukum Islam ditegakan di Negeri ini, entah apa yg terjadi dg perempuan spt contoh diatas tp Alhamdulillah sy hrs belajar memaafkan dn mengikhlaskan, apalagi terhadap ibu anak2x sendiri, krn itu dr awal sy bertindak spt layaknya orang waras yaitu tdk meladeni media2x gosip tdk bertanggung jawab yg hidup dn tumbuh berkembang liar serta makan dari GIBAH, walau ironis banyak sekali perempuan berjilbab sbg pemegang Mic-nya.
Kasihan juga kalau sy melihat ibunya anak2x yg tdk dikelilingi orang2x yg punya pemikiran kedepan soal nasib anak2x ini...
sok pamer perasaan mulia tapi yg dikerjakan justru merusak...ironisnya orang2x itu yg didengar ibunya anak2x...yg membuat saya bertanya adalah "Benar dia cinta anak2xnya?"..."Apa dia punya hati?"...HATInya TIDAK PERLU BUAT SAYA tapi buat anak2xnya.
Saya dpt masukan dari orang yg paham hukum di Indonesia bahwa pd dasarnya "Saya hampir tidak mungkin mendapatkan hak asuh di hukum negara di Indonesia"...
anak2x bawah 14th mutlak ditangan ibunya apalagi dg tuduhan yg ditujukan ke sy spt itu...
saat sidang keputusan sayapun harus pasrah, tp knp anak2x justru mendapatkan haknya utk berada dirumahnya yaitu bersama sy?"
Arik lalu melanjutkan ceritanya :
"Bag II:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/tsania-marwa_20170830_132413.jpg)