IPB Pamerkan Hasil-Hasil Inovasi di Mal Botani Square Bogor
Terdapat 47 stand yang diikuti entrepreneur berasal dari mahasiswa, alumni, peneliti IPB, maupun masyarakat umum yang memanfaatkan teknologi IPB
Dalam pembukaan IIEE, inovasi yang dipamerkan juga dilakukan seleksi untuk memilih inovasi terbaik dan paling prospektif. Inovasi varietas kentang french fries Jala Ipam karya Prof. Suharsono berhasil terpilih sebagai inovasi paling prospektif dan berhasil membawa pulang dana hibah senilai 20 juta rupiah.
Inovasi yang diseleksi bersumber dari buku 100+ inovasi versi BIC. Ada 56 inovasi yang layak dipilih pada seleksi awal.
Sebanyak 18 inovasi terpilih untuk mengikuti tahap kedua. Dari seleksi tersebut ada 3 inovasi yang perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut, 5 inovasi dinyatakan sebagai inovasi yang prospektif dan 5 inovasi dinyatakan sebagai inovasi paling prospektif.
Selain itu, tahun ini IPB banyak menorehkan prestasi membanggakan. IPB di-recognized sebagai salah satu dari 100 Perguruan Tinggi terbaik di dunia versi QS World University Ranking by Subject yaitu Agriculture and Forestry.
IPB juga dinyatakan sebagai perguruan tinggi terbaik peringkat ke-3 se-Indonesia setelah UGM dan ITB yang ditetapkan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI pada Hari Kemerdekaan RI ke-72.
Selain itu, IPB dinobatkan menjadi Kampus Paling Inovatif, dimana selama sepuluh tahun berturut-turut selalu menjadi kontributor terbesar untuk Inovasi Indonesia Paling Prospektif.
“Tahun 2017 ini juga, Alhamdulillah, IPB menorehkan prestasi dalam melakukan upaya produksi penelitian dan pengembangan nasional menjadi produk inovasi, fasilitas pusat inovasi, lembaga TOT, lembaga inkubasi dan kerja sama dengan industri yaitu Anugerah Widyapadhi peringkat 1 nasional, dengan peringkat 2 dan 3 masing-masing adalah ITB dan UGM.
Penghargaan Sentra kekayaan intelektual perguruan tinggi paling produktif, serta perguruan tinggi mitra peneliti asing terbaik yang diberikan dalam rangkaian kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) di Makassar,” ujar Prof. Anas.
Berbagai prestasi tersebut merupakan bentuk dari kontribusi IPB dan segenap sivitasnya dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat serta meneguhkan peran IPB sebagai penggerak prima pengarusutamaan pertanian.
IPB terus memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan kurikulum dan pengembangan sumberdaya manusia yang kompeten.